BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, sejumlah hotel dan pusat perbelanjaan (mal) di Kota Bandung mulai mengambil langkah konkret.
Mereka menggandeng pihak ketiga seperti rumah maggot dan program Buruan SAE untuk mengolah limbah organik menjadi produk bernilai seperti pupuk kompos.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, menyebut mayoritas hotel-hotel besar di Bandung telah memiliki vendor pengelola sampah organik.
Baca Juga:
DLH Bandung Ambil Alih Sampah Pasar Gedebage, Targetkan Jadi Pupuk dan Energi
“Banyak hotel yang sudah bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti rumah maggot atau Buruan SAE, untuk mengolah limbah makanan menjadi pupuk,” ujar Darto, Sabtu (26/7/2025).
Buruan SAE sendiri merupakan program lingkungan berbasis masyarakat yang mendorong pengolahan sampah organik, urban farming, dan ketahanan pangan lokal.
Sementara itu, berbeda dengan hotel, sebagian besar mal justru menghasilkan sampah anorganik dalam bentuk kemasan, kardus, dan sampah kering lainnya.
“Mal itu kebanyakan sampah dus atau kering. Bisa langsung dijual sampahnya karena memang masih punya nilai ekonomi,” ujarnya.
Pengelolaan ini biasanya dilakukan oleh vendor internal atau mitra pengelola yang bekerja sama dengan pemilik gedung.
Pihaknya pun terus mendorong sistem pengelolaan sampah berbasis mandiri di sektor komersial, seperti hotel dan mal, agar beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa dikurangi signifikan.
Baca Juga:
Tumpukan Sampah Konvoi Persib Tertangani, DLH Bandung Tetap Jalankan 140 Ritase Harian
“Kebanyakan hotel memang sudah punya vendor tersendiri yang menjalin kemitraan dengan pihak pengolah seperti Buruan SAE. Ini langkah baik yang harus ditiru sektor lainnya,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi Kota Bandung menuju sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, terdesentralisasi, dan berbasis ekonomi sirkular. (Kyy/_Usk)