BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Jadwal padat turnamen BWF World Tour semakin menjadi sorotan, terutama setelah banyak pemain top dunia mengalami cedera dan kelelahan akibat ritme kompetisi yang terlalu ketat.
Salah satu suara paling vokal dalam isu ini adalah Viktor Axelsen, juara Olimpiade asal Denmark, yang mengusulkan agar turnamen Super 1000 seperti All England diperpanjang dari enam hari menjadi sepuluh hari.
Axelsen, yang baru-baru ini harus absen dari beberapa turnamen akibat cedera dan kelelahan, menyoroti perlunya waktu istirahat tambahan agar pemain bisa menampilkan performa terbaik mereka.
Dalam sebuah unggahan di akun X miliknya, ia membandingkan dengan turnamen tenis Grand Slam yang telah memperpanjang durasi hingga 14-15 hari, seperti US Open yang kini akan berlangsung selama 15 hari.
“All England dan Super 1000 lainnya bisa jadi acara berdurasi 10 hari atau lebih. Berikan pemain 1-2 hari istirahat lebih banyak, lebih banyak waktu untuk menyemangati pertandingan, dan bagi media serta penggemar untuk berkomunikasi dengan para pemain,” tulis Axelsen, dikutip Selasa (4/2/2025).
BACA JUGA: Viktor Axelsen Siap Dominasi Malaysia Open 2025, Kejar Gelar Ketiga
Usulan ini tentu masuk akal dari sisi kesehatan pemain, mengingat banyaknya atlet yang harus mengikuti dua hingga tiga turnamen dalam satu bulan.
Beban semakin berat bagi pemain non-unggulan yang harus melalui babak kualifikasi. Dalam ajang Super 500, misalnya, mereka bisa saja harus memainkan hingga tujuh pertandingan dalam enam hari untuk mencapai final.
Namun, pertanyaannya: apakah perpanjangan turnamen ini realistis? Dari sisi penyelenggara dan sponsor, turnamen yang lebih panjang berarti peningkatan biaya operasional.
Dari sisi penonton, durasi lebih panjang bisa jadi menarik, tetapi juga berisiko menurunkan intensitas turnamen.
Jika usulan ini diterapkan, mungkin bisa dimulai dengan satu turnamen percobaan seperti yang diusulkan Axelsen.
(Budis)