Waspadalah! Para Penipu Daring Biasanya Gunakan 4 Jurus Ini untuk Menjebak Para Pebisnis Skala Kecil

(foto: web)

Bagikan

JAKARTA, TM.ID : Ironis, populasi bisnis skala kecil di Indonesia mencapai 90persen, justru jadi sasaran empuk para penipu daring.

Para penjahat itu biasanya menerapkan pendekatan yang lebih individual untuk menciptakan skema rekayasa sosial yang lebih efisien.

Berikut ini, beberapa skema rekayasa sosial yang paling umum digunakan penipu untuk menjebak pengusaha kecil, Selasa (10/1/2023).

1. Meniru pemasok terpercaya

Perusahaan besar biasanya memiliki departemen khusus dan prosedur yang ketat untuk memeriksa subkontraktor sebelum mulai bekerja sama. Namun, bisnis skala kecil mungkin kekurangan sumber daya untuk melakukan hal tersebut.

Penipu memikat pengusaha kecil dengan berbagai penawaran menarik, ketentuan yang fleksibel, dan situs web yang tampak seperti asli. Mereka dapat meniru semua jenis organisasi mulai dari agen perjalanan hingga pemasok grosir.

2. Acara palsu

Penipu dari tahu bahwa para pengusaha tentu sangat menanti-nantikan peluang untuk mengembangkan bisnis mereka, termasuk dari acara industri.

Para penipu kemudian mengirim undangan konferensi, roundtable, penghargaan, dan diskusi menarik dengan pembicara terkenal, dengan menjual tiket ke acara yang sebenarnya tak pernah ada itu.

BACA JUGA: 5 Tips Menjadi Kurus dalam Seminggu

3. Pemerasan melalui ulasan buruk

Reputasi yang baik tentu akan membawa keuntungan berarti bagi bisnis. Namun, para penipu memanfaatkan hal ini dengan memberikan ulasan negatif tentang bisnis Anda kemudian mengirimkan pesan melalui email yang menawarkan untuk menghapus ulasan dengan membayar sejumlah uang.

4. Spear phishing

Phishing merupakan salah satu metode paling populer dan mudah diterapkan agar mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mencuri uang perusahaan, seperti login rekening bank, kata sandi, dan sebagainya.

Dalam kasus spear phishing, penipu akan mengirim email langsung ke orang yang bertanggung jawab atas anggaran perusahaan. Kemudian, mereka akan menyamar sebagai bank, mitra, atau kolega, dan meminta pembayaran atau informasi mengenai karyawan atau rekening perusahaan.

Agar tak menjadi korban penipuan-penipuan tersebut, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Selalu periksa ejaan atau tanda-tanda mencurigakan jika menerima email dari pengirim baru dan laporkan upaya penipuan itu ke organisasi penegak hukum.

Selain itu, penting juga untuk mengedukasi diri sendiri dan kolega mengenai keamanan siber. Baik pemilik bisnis maupun karyawan juga bisa mengikuti pelatihan yang relevan dari sumber terpercaya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 26 April 2025
Lewis Hamilton Kembali Jalani Sesi Latihan
Pindah ke Ferrari, Lewis Hamilton Ungkap Proses Adaptasi yang Tidak Mudah
Badosa-QF
Alami Cedera, Paula Badosa Terpaksa Mundur dari Madrid Open 2025
Perempat Final Denmark Open 2024
Piala Sudirman 2025: Saatnya Generasi Muda Unjuk Gigi, Indonesia Siap Ukir Sejarah di Xiamen
PLTB Cirebon
Investasi Rp2 Triliun, Proyek PLTB Cirebon Diharapkan Dorong Transisi Energi Nasional
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

LSI: Kepala Daerah di Jabar Harus Ikuti Langkah Bupati Bandung Terjemahkan Program Presiden

5

UKRI Lakukan Kunjungan ke Teropong Media, Bahas Evaluasi Magang dan Peluang Kolaborasi
Headline
alex-marquez-motogp-portugal-2023-motogp-2023-portimao-gresini-racing_169
Lolos dari Kecelakaan Mengerikan, Alex Marquez Cetak Rekor di MotoGP Spanyol
ijazah jokowi
Pengunggat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka, Kasus Pemalsuan!
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.