JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Harga logam mulia emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengalami kenaikan fantastis mencapai Rp8.000 pada perdagangan, Rabu (27/8/2025). Harga emas hari ini menjadi Rp1,932 juta per gram.
Sementara itu, untuk harga buyback untuk hari ini menurut situs logammulia.com, menapai Rp1,940 juta per gram.
Harga buyback merupakan harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
Rincian harga emas hari ini
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Emas batangan 0,5 gram: Rp1.020.000.
- Emas batangan 1 gram: Rp1.940.000.
- Emas batangan 2 gram: Rp3.820.000.
- Emas batangan 3 gram: Rp5.705.000.
- Emas batangan 5 gram: Rp9.475.000.
- Emas batangan 10 gram: Rp18.895.000.
- Emas batangan 25 gram: Rp47.112.000.
- Emas batangan 50 gram: Rp94.145.000.
- Emas batangan 100 gram: Rp188.212.000.
- Emas batangan 250 gram: Rp470.265.000.
- Emas batangan 500 gram: Rp940.320.000.
- Emas batangan 1.000 gram: Rp1.880.600.000.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Baca Juga:
5700 Desa Masih Gelap, Prabowo Minta Program Pengaliran Listrik Dikebut
Prabowo Resmikan Badan Industri Mineral, Ini Tugas dan Fungsinya
Cara Menghitung Keuntungan Investasi Emas
Emas batangan, khususnya yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), masih menjadi salah satu instrumen investasi favorit masyarakat Indonesia. Selain dianggap aman, emas juga relatif likuid atau mudah dicairkan menjadi uang tunai. Namun, untuk bisa memperoleh keuntungan, investor perlu memahami cara menghitung selisih harga jual dan beli.
Misalnya, harga beli emas Antam saat ini berada di Rp1,932 juta per gram, sedangkan harga jual kembali (buyback) ditetapkan sebesar Rp1,778 juta per gram. Dari selisih tersebut, terdapat perbedaan sekitar Rp154 ribu.
Jika investor membeli emas pada harga Rp1,932 juta per gram dan langsung menjualnya kembali di hari yang sama, maka akan mengalami kerugian sebesar Rp154 ribu. Untuk memperoleh keuntungan, emas jual kembali harus lebih tinggi daripada harga beli.
Kondisi ini menunjukkan bahwa emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang, bukan untuk transaksi harian. Dengan menyimpan emas dalam jangka waktu beberapa tahun, peluang naik di atas harga beli lebih besar, sehingga selisih harga akan menghasilkan keuntungan.
Risiko dalam Investasi Emas
Meskipun emas sering disebut sebagai instrumen berisiko rendah, setiap investasi tetap memiliki potensi kerugian. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, emas fisik memiliki dua sisi risiko.
Di satu sisi, emas tergolong investasi berisiko rendah karena nilainya cenderung stabil dan lebih tinggi dibanding bunga tabungan bank. Selain itu, emas juga cukup likuid sehingga mudah diperjualbelikan.
Namun, emas fisik juga memiliki risiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik. Risiko tersebut antara lain:
Fluktuasi harga – harga emas dapat naik turun dalam jangka pendek mengikuti kondisi ekonomi global, nilai tukar rupiah, hingga pergerakan harga emas internasional.
Risiko kehilangan – emas berbentuk fisik rawan hilang atau dicuri, terutama jika disimpan di rumah atau dibawa bepergian.
Biaya penyimpanan untuk mengurangi risiko kehilangan, investor perlu menyimpan emas di safe deposit box bank, yang memerlukan biaya tambahan.
Emas sebagai Investasi Jangka Panjang
Karakteristik emas membuatnya lebih sesuai untuk tujuan penyimpanan nilai (store of value) dibanding spekulasi jangka pendek. Oleh karena itu, investor umumnya membeli emas untuk kebutuhan jangka panjang, seperti persiapan pendidikan anak, dana darurat, atau tabungan hari tua.
Dengan memahami cara menghitung keuntungan dan menyadari risiko yang ada, masyarakat dapat menjadikan emas sebagai salah satu instrumen diversifikasi investasi, di samping produk keuangan lain yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.