CIREBON, TM.ID: Kenaikan harga daging ayam sudah dua bulan terakhir ini berdampak kepada pelaku usaha di Jawa Barat.
Para pedagang daging ayam mogok berjualan sebagai bentuk protes atas tingginya harga yang belum stabil, di Cirebon, Jawa Barat.
Massa yang tergabung dalam penjual daging ayam berkumpul di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon. Dalam aksinya, para pedagang membawa mobil boks pengangkut ayam.
“Aksi solidaritas pedagang ayam sewilayah III Cirebon mogok jualan,” begitu isi tulisan dalam spanduk yang terpasang di salah satu kendaraan milik peserta aksi.
Harga Makin Meroket
Koordinator aksi, Mulyana mengatakan, massa yang melakukan aksi ini ingin menyuarakan aspirasi atas keluhan para pedagang yang semakin tingginya harga ayam.
Yana mengatakan, harga per kilogram daging ayam sudah tembus Rp 40.000. Sebelumnya, harga ayam pernah berada di sekitar Rp 27.000 per kilogra. Kenaikan ini, kata Yana, berdampak pada omset yang menipis.
“Sekarang harga daging ayam di pasar mencapai Rp40.000 per Kilogram. Sebelumnya pernah di harga Rp27.000-an. Sudah dua bulanan (harga daging ayam naik),” ucap Mulyana.
Pedagang Purwakarta Demo di Jakarta
Aksi yang dilakukan pedagang ayam berasal dari Purwakarta yang berkumpul di Jalan Raya Purwakarta menuju jakarta.
Para pedagang kumpul aksi menggunakan mobil ataupun truk yang biasa digunakan sebagai operasional berjualan di Jalan Raya Industri BIC, Purwakarta pukul 10.00 WIB.
Mereka mulai melakukan konvoi sekitar pukul 10.30 WIB melewati jalan raya industri, masuk ke jalur arteri Karawang sampai Bekasi menuju Jakarta.
Mereka membawa spanduk yang berunsur kalimat protes masalah harga daging ayam di pasaran. Salah satu pedagang ayam yang ikut turun aksi, Ian mengatakan, harga semua ayam sudah tembus Rp 40 ribu per kilogram.
“Ini aksi damai untuk masalah harga, harga terlalu melonjak tinggi, harga ayam semua sekarang sudah sampai 40 ribu ke atas perkilogrammnya,” ujar Ian, salah satu pedagang daging ayam.
Ia menyebut, para pelaku usaha merasa khawatir dan kelimpungan menghadapi situasi ini. Padahal semua barang kebutuhan untuk ayam potong tersedia di Indonesia.
“Justru itu kita tidak tahu penyebabnya, kita adakan demo seperti ini kita mau tahu kayak apa penyebabnya. Semuanya tidak ada yang di impor semua bahan ada di Indonesia kenapa bisa harga mahal,” kata Ia melansir Detik, Senin (26/6/2023)
Ian dengan massa yang lain akan terus menuntut kepada pemerintah, untuk memperhatikan kondisi paceklik ini, dan mengancam aksi lebih besar jika tuntutannya tak didengar.
BACA JUGA: FPI Gelar Aksi di Kemenag Tuntut Penutupan Al Zaytun
(Saepul/Aak)