Site icon Teropong Media

Hampir Mirip, Cek Perbedaan OCPD dan OCD!

OCPD

(iStock)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Obsessive compulsive disorder (OCD) termasuk jenis masalah kesehatan mental yang berpengaruh pada pola pikir pengidapnya. Mereka terlihat obsesi pada sesuatu yang kurang realistis.

Sementara obsessive compulsive personality disorder (OCPD) merupakan gangguan kepribadian yang menyebabkan pengidap memiliki pola pikir perfeksionis. Mereka fokus pada detail, keteraturan dan keseragaman.

Baik OCD maupun OCPD, keduanya dipengaruhi faktor genetik dan pola asuh dari kedua orang tua. Keduanya juga berkaitan erat dengan gangguan fungsi otak yang menyebabkan pengidap terlalu fokus pola pikirnya.

Perbedaan OCD dan OCPD

Pengidap OCD cenderung melakukan tindakan berulang-ulang karena dorongan dari otak. Misalnya, membereskan meja berulang kali atau bolak-balik untuk memastikan pintu sudah terkunci.

Sementara pengidap OCPD, mereka cukup membereskan meja sekali saja, tapi benar-benar memastikan bersih dan rapi. Mereka akan membersihkannya kembali ketika meja sudah tampak berantakan.

Adapun perbedaan yang dialami pengidap OCD dan OCPD, di antaranya:

1. Kesadaran

Pengidap OCD menyadari obsesi atau tindakan berulang yang mereka lakukan. Sebab, tindakan tersebut sudah sangat mengganggu aktivitasnya.

Namun, pengidap cenderung menyangkal bahwa ini adalah gangguan kesehatan mental. Karena itu, mereka enggan mencari pertolongan.

Sementara pengidap OCPD, mereka menyadari sikap yang dilakukan. Tapi, menurut mereka itu adalah kondisi wajar karena standar perfeksionisme yang dimiliki terlalu tinggi.

Di mata orang lain, aktivitas yang dilakukan oleh pengidap OCPD sudah sangat berlebihan dan tidak wajar.

2. Berbeda Tujuan

Pengidap OCD melakukan aktivitas berulang guna meringankan obsesi dan rasa cemas yang dimilikinya. Sementara pengidap OCPD, mereka melakukan aktivitas secara detail dan perfeksionis guna meningkatkan efisiensi. Peraturan ini mereka buat agar tidak bekerja dua kali.

3. Dampak Produktivitas

Karena berkali-kali melakukan aktivitas berulang, pengidap OCD cenderung kehabisan waktu. Obsesi mereka akan berdampak pada terhambatnya aktivitas sehari-hari yang mereka lakukan.

Sementara pada pengidap OCPD, mereka masih bisa produktif dalam bekerja dan melakukan aktivitas hariannya. Sebab, mereka hanya melakukan aktivitas satu kali dan memastikan jika hasilnya benar-benar sempurna.

4. Tekanan Emosi

Ketika tidak melakukan aktivitas berulang, pengidap OCD akan merasakan cemas berlebihan, tidak nyaman dan gelisah. Tekanan emosi ini terjadi akibat pola pikir yang dibangun oleh otak.

Sementara pada pengidap OCPD, mereka sangat menikmati waktunya ketika mengatur, mengerjakan dan menyempurnakan segala sesuatunya. Ini membuat mereka merasa puas dan lebih tenang.

Baca Juga:

Borderline Personality Disorder, Gangguan Mental Pemicu Bunuh Diri

Mengenal Nekrofilia, Dugaan Kelainan Mental Tokoh Adil di film Siksa Kubur

5. Kemunculan Gejala

Gejala OCD muncul ketika pengidap memiliki obsesi atau kekhawatiran tertentu. Contohnya, mereka akan terus-menerus mencuci tangan saat khawatir sudah terpapar kuman dari luar rumah.

Sementara pada pengidap OCPD, mereka tampak menyatu dengan kepribadian dan tidak memiliki perilaku khas. Gejala berupa perfeksionisme bisa muncul kapan saja dan tidak memiliki pemicu.

Jadi itu merupakan perbedaan antara OCD dan OCPD. Semoga artikel ini bisa membantumu!

(Anisa Kholifatul Jannah)

Exit mobile version