Site icon Teropong Media

Gus Ulil Tuding Aktivis Lingkungan Didanai AS, Sindir Zaman Ini

gus ulil

(RRI)

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) kembali menimbulkan kontroversi atas pernyataannya, dengan menuding aktivis lingkungan didanai asing.

Pada tayangan podcast Total Politik, ia mengeluarkan pernyataan tajam terhadap gerakan gerakan lingkungan hidup, terutama yang konsen pada isu perubahan iklim.

Gus Ulil menilai, gerakan lingkungan tidak lepas dari oligarki global. Ia menyebut, adanya bentuk oligarki baru yang menguasai wacana perubahan iklim secara dominan.

“Sebetulnya, narasi lingkungan itu juga oligarki sendiri. Jangan dikira lho, orang-orang yang terlibat dalam isu lingkungan itu, terutama climate change, itu juga merupakan oligarki sendiri,” ujar Gus Ulil.

“Mereka menguasai oligarki isu ini, dan orang-orang yang menentang ini, mereka bisa di-cancel,” tambahnya.

Bahkan, ia menyebut, penyuplai dana berasal dari pemerintah Amerika Serikat, terutama kala kepemimpinan Presiden Barack Obama dan Joe Biden.

BACA JUGA:

KPK Telusuri Indikasi Korupsi Terkait Operasi Tambang di Raja Ampat

Dituduh Terima Aliran dari Perusahaan Tambang Nikel Raja Ampat, PBNU Buka Suara

Ia menganggap, bahwa gerakan tersebut mendapatkan dukungan finansial dari pajak rakyat Amerika Serikat dan digunakan secara eksklusif oleh pihak-pihak tertentu.

“Siapa sumber dana dari isu-isu lingkungan ini? Pemerintah (Amerika), terutama di zaman, kalau di Amerika pada zaman Biden dan Obama,” ungkapnya.

“Jadi sumber pendanaan isu-isu climate change ini adalah pajak rakyat (Amerika), yang menjadi uang dari pemerintah federal. Mereka ini memonopoli penggunaan dana ini,” imbuhnya.

Gus Ulil beranggapan, jika kelompok yang tidak berhaluan dengan narasi perubahan iklim, maka akan dikucilkan secara akademik maupun profesional.

“Kalau ada orang-orang yang punya pandangan yang sceptical, tidak terlalu percaya kepada narasi climate change, mereka di-cancel,” tuturnya.

“Kamu nggak dapat dana penelitian. Kalau kamu profesor, kamu nggak dapat tenure. Kalau kamu lulus di jurnal, kamu nggak diloloskan,” lanjutnya.

Lantas, narasi dari Gus Ulil itu dianggap sebagai pembelaan untuk industri tambang dan penguburan atas fakta-fakta kerusakan iklim yang nyata.

(Saepul)

Exit mobile version