PADANG, TM.ID : Jalur pendakian gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat mulai hari ini ditutup karena terjadi erupsi.
Penutupan jalur pendakian di gunung setinggi 2.891 mdpl tersebut dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat
“Kita tutup dulu pendakiannya (Gunung Marapi) hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono dalam keterangannya yang diterima di Padang, Sabtu (7/1/2023).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Sabtu menyebutkan telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 7 Januari 2023 pukul 06:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3.191 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi ± 45 detik.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrim, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Hingga 3 Bulan ke Depan
Status Gunung Marapi sendiri saat ini berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Sebelumnya BKSDA juga melakukan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Marapi untuk Natal dan Tahun Baru dengan tujuan menjaga kawasan agar tetap terjaga keutuhannya.
“Merujuk hasil penelitian dengan daya dukungan kawasan yang hanya mampu menampung jumlah kunjungan terbatas dalam suatu masa kunjungan,” kata Ardi Andono.
Keterbatasan itu mencakup lebar jalur, panjang jalur, tempat berkemah, sumber air hingga kelengkapan sarana termasuk akses masuk kawasan.
Ia menambahkan salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari karena aktivitas gempa meningkat.
Berdasarkan pertimbangan itu sekaligus pencegahan penyebaran virus corona, maka BKSDA memutuskan menutup kawasan tersebut dari aktivitas pendakian.
(Budis)