SUMATERA BARAT, TEROPONGMEDIA.ID – Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, mengalami tiga kali erupsi, Minggu pagi (27/10/2024).
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi yang terjadi dalam kurun waktu tiga jam tersebut memuntahkan kolom abu dengan ketinggian mencapai 2.000 meter.
Petugas Pengamatan Gunung Marapi, Teguh, mengatakan, letusan pertama terjadi pukul 07.00 WIB dengan kolom abu setinggi 1.000 meter di atas puncak.
“Kolom abu letusan pertama terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat laut. Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dan durasi sekitar 2 menit 11 detik,” kata Teguh dikutip Minggu (27/10/2024).
Tak lama setelahnya, letusan kedua terjadi pada pukul 07.36 WIB, menghasilkan kolom abu setinggi 800 meter.
Erupsi ini memiliki amplitudo maksimum 3,6 milimeter dan berlangsung selama 1 menit 10 detik.
Sekitar pukul 09.56 WIB, letusan ketiga meletus lebih tinggi, dengan kolom abu mencapai 2.000 meter dan amplitudo 1,8 milimeter yang berlangsung selama 59 detik.
BACA JUGA: Masyarakat Diminta Berhati-hati, Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi Dua Kali
PVMBG telah menetapkan status Gunung Marapi pada Level II (Waspada) dan mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk keselamatan warga.
Masyarakat, pendaki, dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.
Teguh menegaskan bahwa langkah ini penting untuk mencegah adanya korban apabila aktivitas vulkanik kembali meningkat.
Di samping itu, PVMBG juga memperingatkan warga di sekitar lembah dan aliran sungai berhulu di puncak Marapi agar tetap waspada terhadap potensi aliran lahar, terutama saat musim hujan.
“Jika terjadi hujan abu, disarankan agar masyarakat menggunakan masker dan pelindung mata untuk menghindari gangguan pernapasan dan kesehatan,” kata Teguh.
PVMBG juga menyarankan warga untuk rutin membersihkan atap rumah dari abu vulkanik guna mencegah kerusakan akibat beban abu yang menumpuk.
Masyarakat di Sumatera Barat diimbau untuk tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan aktivitas Gunung Marapi dari PVMBG dan instansi terkait, guna memastikan keamanan dan keselamatan.
(Budis)