JAKARTA,TM.id : PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bersepakat menjalin kerjasama dengan UPT Balai Layanan Umum TransJakarta Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait target peningkatan penumpang.
Atas kerjasama itu, TransJakarta ditarget menggaet 800 ribu penumpang per hari sebagai captive market atau pelanggan khusus. Kesepakatan ini juga sekaligus mendorong pertumbuhan segmen bisnis on-demand dan GoTo Financial.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, menilai inovasi dan upaya pengembangan bisnis GOTO yang dilakukan di tengah tekanan harga saham merupakan hal positif.
”Memang upaya itu harus dilakukan secara berkesinambungan. Sebab kinerja GOTO masih belum berhasil menciptakan bottom line walau secara top line bagus karena adanya tren pertumbuhan ditunjang GTV dan GMT karena di topang pemulihan aktivitas masyarakat dan perekonomian yang didukung konsumsi,” ungkap Nafan, melansir Antara, Jumat (16/12/2022).
Sinergi GOTO dengan TransJakarta akan menyasar 800.000 captive market yang merupakan penumpang Transjakarta per harinya. Kerjasama ini akan efektif berjalan mulai Januari 2023.
GoPay yang merupakan layanan dompet digital di dalam layanan segmen bisnis GoTo Financial akan menjadi salah satu opsi pembayaran tiket di aplikasi TiJe.
Sebelumnya, GoPay juga telah digunakan di transportasi umum lainnya, seperti Kereta Commuter Indonesia, MRT Jakarta, Bus Trans Pakuan Bogor, Trans Semarang, hingga Blue Bird.
Selain GoPay, GoTo juga akan memungkinkan pengguna Transjakarta untuk membeli tiket melalui fitur GoTransit di aplikasi Gojek.
GoTransit merupakan inovasi yang telah memperkuat Gojek sebagai penghubung multimoda transportasi publik, khususnya masyarakat dari berbagai wilayah sekitar Jakarta, untuk mempermudah mobilitas agar perjalanan lebih mudah dan efisien.
Sebelumnya GoTransit telah bekerjasama dengan PT KCI untuk pembelian tiket kereta KRL. Per September 2022, 74 persen pembelian tiket digital KCI berasal dari GoTransit.
Mencapai titik impas (breakeven), kata Nafan, menjadi salah satu momen yang ditunggu investor terhadap GOTO. Nafan memerkirakan sinyal ini akan mulai terlihat pada kuartal pertama tahun 2023.
Saat ini, indikator breakeven sudah mulai terlihat terutama dari segmen bisnis layanan on-demand yang kontribusi marjin positifnya mulai terjadi pada September 2022 atau lebih cepat dari perkiraan.
Hal ini sejalan dengan terus meningkatnya Gross Transaction Value (GTV) GOTO terutama dari segmen bisnis on-demand itu sendiri dan termasuk juga GoTo Financial. Pada laporan kinerja kuartal ketiga 2022, GTV Gojek yang merupakan motor layanan on-demand GOTO meningkat 32 persen Year-on-Year (YoY). Pada saat yang sama pendapatan bruto meningkat 41 persen YoY.
Adapun GTV GoTo Financial yang di dalamnya terapat GoPay melesat 84 persen YoY dengan pendapatan bruto juga meningkat 50 persen YoY.
Gojek dan GoPay merupakan pemimpin pasar di segmen bisnisnya masing-masing. Riset bertajuk “Consistency That Lead: E-Wallet Industry Outlook 2023” yang dilakukan Survei Insight Asia, GoPay unggul dengan angka 71 persen sebagai dompet digital yang paling banyak digunakan konsumen. Konsisten sejak lebih dari lima tahun terakhir.
GoPay juga mendapatkan angka 84 persen dari aspek kepuasan konsumen. Tempat kedua adalah OVO (80 persen) dan diikuti Dana (75 persen).
Begitu juga dengan Gojek yang menurut survey Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dilakukan di 5 kota besar, sebanyak 82 persen responden menggunakan layanan Gojek meskipun memiliki aplikasi sejenis lainnya.
”Pada sisi lain, saham GOTO secara teknikal masih dalam down trend dengan support terdekat 81 dan resistence 120. Jadi pelaku pasar menahan diri lebih prudent, nanti kalau melihat laporan keuangan terlihat progressnya,” ucap Nafan.
Tim Riset PT BNI Sekuritas memasukkan saham GOTO sebagai rekomendasi BELI pada perdagangan saham Jumat (16/12). Level Resistance ada di rentang Rp102, Rp108, Rp116, dan Rp123. Sebaliknya level Support di rentang Rp94, Rp90, Rp85, dan Rp81.
(Budis)