Geoforest Watu Payung, Surganya Wisata Alam Yogyakarta

Penulis: Vini

Geoforest Watu Payung
Wisata alam, Geoforest Watu Payung. (Instagram @jogja.titiknol)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak hanya terkenal dengan julukan sebagai kota pelajar. Kota ini juga populer dengan kekayaan alamnya yang selalu menarik perhatian wisatawan, seperti Geoforest Watu Payung.

Selain Hutan Pinus Pengger, Yogyakarta juga memiliki Geoforest Watu Payung yang mengahdirkan wisata alam yang menakjubkan. Wisata ini terletak 27 KM ke arah tenggara dari titik 0 KM Yogyakarta.

Geoforest Watu Payung hadir sebagai hutan jati yang menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan dan karya seni land art khas Wisnu Ajitama.

Artikel ini akan membahas perbandingan antara Hutan Pinus Pengger dan Geoforest Watu Payung, mulai dari gambaran sejarah hingga karya seni yang ditawarkan masing-masing.

Sejarah dan Lokasi

Geoforest Watu Payung, sering dijuluki sebagai “Pengger versi update,” memiliki sejarah serupa dengan Pengger. Keduanya dulunya adalah hutan produksi yang kemudian diubah menjadi objek wisata.

Terletak di tepi jurang sebelah barat Pegunungan Sewu, Geoforest Watu Payung menawarkan lokasi yang menarik bagi pengunjung yang mencari keindahan alam dan seni land art.

Pengger, di sisi lain, terletak di Kabupaten Bantul dan terkenal sebagai hutan pinus. Meskipun berjarak lebih mudah diakses dan lebih ramai dibandingkan Geoforest, keduanya memberikan pengalaman wisata yang unik dengan karakteristik hutan yang berbeda.

Komposisi dan Keindahan Alam

Kedua destinasi ini memiliki komposisi hutan yang berbeda. Pengger, sebagai hutan pinus, memberikan kesan rindang, terutama pada musim kemarau.

Lantai hutan di Pengger mayoritas terdiri dari tanah, menciptakan suasana yang nyaman untuk berjalan-jalan di tengah pepohonan pinus.

Di sisi lain, Geoforest Watu Payung terdiri dari hutan jati dengan lantai hutan yang dominan berupa bebatuan karang.

Pemandangan di Geoforest menciptakan kontras yang menakjubkan antara pepohonan jati dan bebatuan karang, menjadikannya pilihan menarik bagi pecinta alam yang mencari pengalaman berbeda.

Karya Seni Land Art

Salah satu daya tarik utama Geoforest adalah karya seni land art yang dipamerkan di dalamnya. Wisnu Ajitama, bersama teman-temannya di Pandai Ruang, menyulap Geoforest menjadi galeri karyanya yang terdiri dari empat buah karya land art.

Perbandingannya dengan Pengger menunjukkan peningkatan kualitas karya Wisnu di Geoforest. Disain yang semakin rapi dan refleksi yang mendalam terhadap lokasi menjadi daya tarik utama, memperlihatkan bahwa Geoforest adalah Pengger yang telah ditingkatkan.

Fasilitas dan Pengembangan Masa Depan

Meskipun Geoforest masih terbilang baru, pengelola berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitasnya. Rencana pengembangan melibatkan peningkatan jalan setapak, penanaman tanaman perdu, pembangunan tempat ibadah, dan restoran.

Pengelola juga berupaya menjaga keseimbangan antara keaslian geologis dan peningkatan estetis agar Geoforest tetap mempertahankan daya tariknya.

BACA JUGA: Embung, Wisata di Yogyakarta yang Low Budget

Kedua wisata ini sama-sama bertemakan hutan, bedanya Pengger menawarkan keindahan hutan pinus yang rindang, sedangkan Geoforest menghadirkan kombinasi unik antara hutan jati dan bebatuan karang.

Tidak hanya itu, wisata Geoforest Watu Payung berpotensi menjadi surga wisata alam terbaik di Yogyakarta. Keberlanjutan dan peningkatan yang terlihat pada karya seni land art Wisnu Ajitama menjadikan Geoforest sebagai destinasi yang menarik untuk Anda jelajahi.

 

(Vini/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
xiaomi mobil listrik
Mobil Listrik Xiaomi Belum Dijual Luas, Mungkinkah Masuk Indonesia 2027?
ferrari amalfi
Ferrari Amalfi Resmi Debut, Super Car Termurah Pabrikan Kuda Jingkrak!
UNIBI
UNIBI Gelar Kunjungan dan Kuliah Umum Internasional: From Hand to AI: Exploring the Evolution of Media Communication - From Tacit Knowledge to Explicit Knowledge
Amanda Manopo
Amanda Manopo Alami Pelecehan Saat Dikerubungi Fans
My Chemical Romance
My Chemical Romance Bakal Guncang Jakarta Mei 2026, Tiket Siap Diburu!
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

PSG Tantang Real Madrid di Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025

3

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan

4

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

5

Klarifikasi PT LIB Terkait Batalnya Keterlibatan Malut United dan Persebaya di ACC Cup 
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.