SUlUT,TM.ID: Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo (M) 5 mengguncang daerah Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa terjadi 280 Km Barat Laut Kepulauan Sangihe.
“Gempa (dengan kekuatan) magnitudo 5,0,” kata BMKG dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).
BMKG mencatat gempa di Kepulauan Sangihe, Sulut terjadi pada dini hari, pukul 00.03 WIB.
Gempa berlokasi di 5,81 Lintang Utara, 124,26 Bujur Timur, 280 km barat laut Tahuna-Kepulauan Sangihe dengan kedalaman 10 km.
Sebelum mengguncang Sulut, gempa bumi juga terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar). Namun, dengan magnitudo yang relatif kecil, yakni magnitudo 3.
Gempa di daerah Sumbar terjadi pada Selasa (23/5/2023) malam, pukul 22.31 WIB.
“Titik gempa berada di 13 km timur laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 Km,” tutur dia.
BMKG Indonesia sekarang sudah tidak menggunakan SR lagi untuk mengukur skala kekuatan gempa, tetapi menggunakan Magnitudo.
“BMKG sudah tidak lagi memakai satuan SR untuk menghitung kekuatan gempa sejak 2008. Ada dua cara untuk mengukur seberapa besar gempa bumi yang terjadi, yaitu Magnitudo dan Intensitas,” ujar Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono kepada IDN Times, Selasa (27/04/2021)
Menurut Daryono, Magnitudo lebih representatif untuk mengukur kekuatan suatu gempa. Sebab, Magnitudo mempresentasikan kekuatan energi gempa dari sumbernya akibat displacement atau perpindahan yang terjadi pada suatu luasan kerak bumi.
“Semakin luas dan semakin besar displacement-nya, maka semakin besar pula Magnitudonya,” ujar Daryono, melansir IDN.
Kemudian, untuk membantu mengetahui seberapa besar dampak gempa yang dapat dirasakan atau dilihat oleh manusia, BMKG menggunakan skala intensitas I hinga XII yang juga dapat menggambarkan tingkat dampak kerusakan akibat gempa bumi, dari tidak merasakan apa pun hingga kerusakan berat.
BACA JUGA: Kantor Dinas Pendidikan Dogiyai Habis Terbakar!
(Dist)