Mbok Yem Pemilik Warang di Gunung Lawu Meninggal Dunia, Ini Riwayat Penyakitnya!

Penulis: hafidah

Mbok Yem Lawu
Mbok Yem Lawu (TikTok/@dwi_riyantoo)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dunia pendakian Indonesia kembali berduka. Sosok legendaris yang dikenal sebagai penjaga puncak Gunung Lawu, Wakiyem (82) atau yang akrab disapa Mbok Yem, meninggal dunia pada Rabu (23/4/2025). Ia mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.

Kabar duka tersebut dikonfirmasi langsung oleh juru bicara keluarga besar Mbok Yem, Syaiful Gimbal.

“Benar, meninggalnya di rumah tadi sekitar pukul 13.30 WIB,” kata Syaiful, Rabu siang.

Jenazah Mbok Yem kini disemayamkan di rumah duka dan akan dikebumikan di pemakaman umum Desa Gonggang.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar tidak hanya bagi keluarga dan warga lokal, tapi juga bagi komunitas pendaki yang selama ini mengenal Mbok Yem sebagai sosok yang hangat, tangguh, dan setia menemani mereka di tengah dinginnya kabut puncak Lawu.

Riwayat Penyakit Mbok Yem

Sejak Maret 2025, Mbok Yem harus turun dari Gunung Lawu karena kondisi kesehatannya memburuk. Ia sempat dirawat di RSI Aisyiyah Ponorogo, setelah sebelumnya mulai mengeluhkan sakit sejak Februari.

“Hasil pemeriksaan ada pneumonia, ada bengkak, rontgennya ya pneumonia,” ujar Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh Arbain, pada (7/3/2025) lalu.

Tim medis fokus memulihkan kondisi tubuh Mbok Yem dengan pemberian asupan makanan yang cukup, namun ada tantangan besar karena Mbok Yem diketahui tidak menyukai makanan berprotein seperti daging, telur, dan susu.

Bahkan, Mbok Yem sempat mengeluhkan sakit gigi dan taring yang goyang, sehingga menolak makan dan tubuhnya makin melemah.

Baca Juga:

Kisah Mistis Gunung Lawu, Salah Satunya Pasar Setan!

Gunung Lawu Kebakaran Melalap Ratusan Hektar, Water Bombing Bertindak

Sosok Ibu di Puncak Gunung

Mbok Yem bukan hanya sekadar pemilik warung di puncak Hargo Dumilah, titik tertinggi Gunung Lawu. Ia adalah penjaga tradisi, simbol ketangguhan, dan figur keibuan bagi para pendaki.

Sosoknya yang dikenal masih sanggup menggoreng telur jam 2 pagi demi memastikan pendaki bisa makan, meninggalkan kesan mendalam yang tak tergantikan.

Saat Mbok Yem dirawat di rumah sakit, para pendaki dari berbagai penjuru Indonesia datang menjenguk. Mereka adalah orang-orang yang pernah merasakan hangatnya teh dan kebaikan hati di warung kecil Mbok Yem yang berdiri kokoh di atas awan.

Kepergian Mbok Yem adalah duka mendalam, namun juga pengingat kuat akan semangat pengabdian dan cinta sejati terhadap alam dan sesama. Warung kecilnya mungkin akan hening, namun nama Mbok Yem akan terus terpatri dalam setiap jejak kaki di jalur Lawu.

(Hafidah Rismayanti/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Rudal Iran
CEK FAKTA: Heboh Video Serangan Rudal Iran ke Pembangkit Listrik Israel
Ngaruwat Bumi 2025 Kampung Adat Banceuy Subang - Dok Disparbud Jabar
Kampung Adat Banceuy Subang Gelar Ngaruwat Bumi 2025
ibu biliard
Kesal Anak Kecanduan Main, Ibu Ngamuk hingga Rusak Meja Biliard!
gibran makam bung karno
Gibran Ziarah Makam Bung Karno, Ini Respon Politikus PDIP
Pesta seks sesama jenis di puncak bogor, LGBT puncak Bogor
Lagi Asyik Pesta Seks, 75 Pria LGBT Digerebek Polisi di Puncak Bogor: Bermodus 'Family Gathering'
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

3

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

4

Christin Bersama Ratusan Kader Bekasi Peringati Bulan Bung Karno

5

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.