BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Arema FC, Marcos Santos tak memungkiri kekalahan timnya atas Oxford United disebabkan beberapa faktor. Salah satunya ialah padamnya lampu penerangan Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung pada laga tersebut.
Marcos Santos menilai, Arema FC memulai laga dengan permainan aktif. Hal ini disebut Marcos membuat tim Oxford United sedikit terkejut karena Arema FC tampil lebih agresif dari pertandingan sebelumnya. Namun semuanya berubah saat lampu padam.
Matinya lampu penerangan di laga tersebut, seketika memadamkan asa yang sudah dipupuk Arema FC. Meski tak berlangsung lama, namun dampaknya sangatlah luas. Arema FC pun kesulitan menjalankan organisasi permainan dan gawangnya kebobolan.
Baca Juga:
Oxford United Bantai Arema FC 4-0, Kunci Tiket Final Piala Presiden 2025
Oxford United Bantai Arema FC 4-0, Kunci Tiket Final Piala Presiden 2025
“Pas main Arema luar biasa, mereka lawan itu bingung tapi pas mati lampu dan setelah fokus Arema kurang, dan langsung kebobolan dua kali. Cepat sekali,” buka Marcos.
Marcos juga menambahkan, Arema FC sebenarnya tampil baik dalam melakukan tekanan di awal babak pertama. Ini menjadi sisi positif anak asuhnya sebelum Stadion si Jalak Harupat gelap. Namun sayang, saat lampu nyala, pemainnya gagal melanjutkan sisi tersebut.
“Sebelum lampu mati, Arema bagus press, tapi ketika lampu mati mereka lebih pintar. Dari kesempatan istirahat 4 hari itu, mereka langsung dua gol cepat sekali,” imbuhnya.
Selain itu juga, perbedaan jarak waktu bertanding menjadi sisi negatif ajang ini. Ia melihat waktu istirahat yang didapat timnya terasa kurang adil jika dibandingkan Oxford United. Arema FC hanya memiliki 1 hari persiapan, sedangkan Oxford United 3 hari.
“Lawan dia main tanggal 6, arema main tanggal 8 dan 10, jadi lawan santai nggak cape, arema cape. Tim lawan luar biasa taktiknya, mereka sudah tahu lawan ada di mana, tapi kita harus fokus.” tutupnya. (RF/_Usk)