SEMARANG,TM.ID: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Olahraga Prestasi (Si Sakti) yang menampung seluruh informasi dan data keolahragaan dari para atlet di provinsi tersebut.
Si Sakti yang diluncurkan sebagai wujud kepedulian dan perhatian orang nomor satu di Jawa Tengah itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran logo dan maskot Porprov Jawa Tengah ke XVI Tahun 2023.
“Kalau logo sama maskot memang ini tinggal kita jalankan saja, nanti Porprov di Pati, tapi kalau Si Sakti ini memang saya minta dari dulu agar ada sistem informasi tentang atlet,” kata Ganjar saat peluncuran di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (17/3/2023).
BACA JUGA: Kemenag: Indonesia jadi Negara Potensi Zakat Terbesar di Dunia
Ia menjelaskan, bahwa Si Sakti adalah aplikasi yang dibuat oleh KONI Jateng sebagai bentuk respon atas keinginannya untuk lebih memperhatikan atlet, mulai dari pembinaan, pengembangan hingga masa depannya.
Aplikasi ini memuat dan mempublikasikan data dan prestasi atlet yang bersangkutan dalam kancah olahraga nasional.
Mantan anggota DPR RI itu mendorong agar tiap pertandingan yang diikuti atlet bisa dicatatkan secara lengkap.
“Kami mau seluruh atlet didata, talent scouting-nya dilakukan, yang dia pelajar, dia dari kampus, dari masyarakat itu bisa didata sehingga kami log atau catat pertandingan. Semuanya,” ujarnya.
Ganjar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Special Olympics Indonesia (SOIna) itu berharap dengan pusat data yang tercatat dalam aplikasi Si Sakti akan memudahkan Jawa Tengah memantau kondisi para atletnya.
“Kalau nanti mau ada pertandingan kami harapkan mereka itu sudah fit dan bisa dipilih dengan sistem itu. Atau siapa yang punya kemampuan atau potensi untuk bisa kami kembangkan, kami kembangkan,” katanya.
Ganjar juga mengajak serta perguruan tinggi untuk turut terlibat, tidak hanya pengembangan dan pembinaan atlet, tapi juga pendampingan terhadap aplikasi Si Sakti tersebut.
“Mudah-mudahan sistem ini bisa berjalan dengan baik. Kampus juga kami minta untuk mendampingi atau yang kelompok peduli bisa untuk mendampingi para atlet,” ujarnya.
Melalui bank data atlet itu, Ganjar berharap tidak akan ada lagi cerita atlet Jawa Tengah yang nasibnya terkatung-katung.
“Sampai mereka selesai, mereka mau purna, kemana mereka. Jangan sampai di kemudian hari kita mendengar medalinya digadaikan karena hidupnya sulit padahal peraih medali emas dan pernah mengharumkan nama daerah atau bangsa. Saya kira perlu diperhatikan. Nah, sistem ini kami harapkan bisa memantau,” katanya.
(Dist)