Gagasan 3 Capres saat Debat Soal Laut China Dinilai Pengamat Kurang

Penulis: Saepul

debat capres laut china KPU komnas Perempuan isu peremuan
(Dok. KPU)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah menilai, solusi yang dikemukakan ketiga Calon Presiden (Capres) 2024 dalam mengatasi konflik di Laut China Selatan kurang mendalam dan tidak komprehensif.

Diketahui, dalam debat ketiga topik pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri, pada Minggu (07/01/2023).

Dari Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan solusi untuk mengatasi konflik tersebut dengan mendorong kesepakatan sementara, menekankan posisi Indonesia, dan mengoptimalkan peran aparat untuk berpatroli.

 BACA JUGA: Manfaat Debat Capres-Cawapres Tingkatkan Kesadaran Politik Pemilih Muda

Menurut Capres nomor urut 1, Anies Baswedan melihat, konflik Laut China Selatan seharusnya dapat diselesaikan melalui kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN.

Sedangkan dari Capres nomor urut 2 menilai, perlunya memperkuat pertahanan Indonesia dan memanfaatkan sejumlah platform untuk berpatroli.

“Kesepakatan sementara (yang ditawarkan Ganjar) seperti apa? Apakah meningkatkan level kerja sama militer di dalam ASEAN atau untuk sementara waktu mengizinkan kerja sama baru dengan luar ASEAN? Ini kan harus jelas,” kata Rezasyah melansir Antara, Senin (08/01/2024).

Ia juga menilai, solusi yang dikemukakan oleh Anies tidak dijelaskan lebih lanjut, bagaimana blok Asia Tenggara dapat diperkuat dengan cara kerja sama pertahanannya.

Untuk diketahui, Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) dan pertemuan para kepala staf pertahanan negara-negara anggota ASEAN, telah membahas berbagai isu pertahanan, termasuk keamanan maritim.

“Kemudian, Pak Prabowo soal perkuatan TNI itu kan harus disetujui oleh parlemen, harus ada analisis kebutuhan,” kata Rezasyah.

Laut China Selatan masih menjadi peta panas konflik di kawasan Asia Tenggara. Konflik itu telah memantik ketegangan diplomatik dan militer antara china dengan negara-negara tetangganya, bahkan Amerika Serikat ikut terlibat.

Hingga saat ini, China mengaku memiliki hampir seluruh perairan di Laut China Selatan. Sedangkan negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, dan Filipina mengklaim teritorial di perairan itu.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.