BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Film Tegar terus menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Sang aktor utama, Muhammad Aldifi Tegarajasa (14), berhasil meraih penghargaan Best Actor di empat negara sekaligus yaitu China, Iran, Jepang, dan Rusia.
Sutradara film Tegar, Anggi Frisca, mengungkapkan kebanggaannya atas perjuangan Tegar yang berlatih selama 1,5 tahun sebelum akhirnya mampu membawakan peran dengan penuh penghayatan.
“Saya bangga sekali sama Tegar. Dia mau berlatih dengan sabar dan akhirnya bisa tampil luar biasa. Penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk narasi inklusivitas yang kami bawa: mimpi itu milik semua anak, termasuk teman-teman penyandang disabilitas,” kata Anggi Frisca di Bandung, Rabu (20/8/2025).
Film Tegar mengusung tagline “Nothing About Us Without Us”, yang menegaskan pentingnya menghadirkan penyandang disabilitas sebagai tokoh utama, bukan sekadar pemeran pendukung.
“Kalau bicara inklusivitas, kita libatkan mereka sebagai pion. Kita yang harus menjadi support system untuk mereka,” ucapnya.
Film ini juga menampilkan kisah Tegar yang bertualang ke Papua dan bertemu dengan Mayra, anak perempuan masyarakat adat yang berjuang menyelamatkan hutan adatnya. Meski bukan aktris profesional, Mayra berhasil memerankan Elias setelah menjalani latihan khusus.
Selain Mayra, film ini juga melibatkan Johan Wakum, anak muda Papua yang berperan ganda sebagai aktor sekaligus pencipta lagu soundtrack Tegar dan film musikal Teman Tegar. Johan menulis hingga 20 lagu, sembilan di antaranya digunakan dalam film.
“Musik yang dibawakan Johan adalah energi yang menyuarakan alam Papua. Ini jadi kekuatan tersendiri di film kami,” ujar Anggi.
Bagi Tegar, dunia akting adalah hal baru. Awalnya Tegar sempat ragu ketika ditawari bermain film, namun rasa penasaran membuatnya berani mencoba.
“Awalnya susah banget karena Tegar asli sama Tegar di film itu beda. Tapi akhirnya senang bisa belajar akting, bisa main film, bahkan bisa keliling dunia,” kata Tegar.
Tegar juga berbagi pesan untuk anak-anak difabel lainnya agar tidak menyerah pada keterbatasan.
“Buat teman-teman seperti Tegar, tetap semangat, jangan menyerah, kejar cita-cita kalian. Aku ingin membuktikan kalau keterbatasan bukan penghalang untuk meraih mimpi,” ujarnya penuh semangat.
Film Tegar dan Teman Tegar kini bukan hanya karya seni, tetapi juga simbol perjuangan, harapan, dan bukti bahwa mimpi milik semua anak tanpa terkecuali.
(Rizky Iman/Aak)