Film Dokumenter Palestina Raih Piala Oscar 2025, Ini 3 Fakta Menariknya!

Penulis: andari

Film Palestina No other Land
pinterest
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Film dokumenter asal Palestina, “No Other Land” berhasil memenangkan penghargaan Academy Award (Piala Oscar) 2025 sebagai film dokumenter terbaik. Hal ini menjadi pencapaian dalam sejarah film Palestina.

Sinopsis Film Palestina “No Other Land”

Film No Other Land menceritakan bagaimana perjuangan masyarakat Palestina di wilayang tepi barat, Masafer Yatta, dimana mereka menghadapi pengusiran paksa oleh otoritas Israel.

Basel Adra yang merupakan seorang aktivis Palestina, ia merekam berbagai peristiwa yang terjadi di kampung halamannya setelah banyak menyaksikan penghancuran rumah dan tanah warisan turun-menurun.

Dalam prosesnya, Basel bekerja sama dengan seorang jurnalis Israel yang secara kritis menyoroti kebijakan pemerintahannya Bernama Yuval Abraham.

Film ini menampilkan keteganga, serta dilema moral, dan juga harapan akan keadilan di tengan konflik yang berkepanjangan.

Film No Other Land tidak hanya mengungkapkan penderitaan masyarakat Palestina, tetapi menghadirkan perspektif berbeda untuk berusaha mengubah keadaan.

BACA JUGA

Nicholas Saputra Beri Kebebasan El Putra Sarira Perankan Rangga di Film Musikal ‘Rangga & Cinta’

Fadli Zon: Museum Palestina Bakal Dibangun di Indonesia

Presien Prabowo dan Presiden Mesir Sepakat Dukung Perjuangan Palestina

Tiga Fakta Menarik Tentang Film No Other Land

1. Proses Produk yang Panjang

Basel Adra, sutradara film ‘No Other Land’, menghabiskan waktu lima tahun, dari 2019 hingga 2023, untuk menyaksikan dan mendokumentasikan secara langsung penghancuran rumah serta pengusiran paksa yang dilakukan oleh tentara Israel.

Selain itu, film ini mengusung gaya dokumenter yang natural dan autentik, di mana para sutradara terlibat langsung dalam alur cerita. Mereka merasakan sendiri tekanan, emosi, dan dampak yang timbul akibat konflik tersebut.

2. Kolaborasi Palestina dan Israel

Empat sutradara bekerja sama dalam film ini, yaitu Basel Adra dan Hamdan Ballal dari Palestina serta Yuval Abraham dan Rachel Szor dari Israel. Mereka menghadirkan kolaborasi unik karena berasal dari latar belakang yang berbeda.

Malalui film ini, dapat menghadirkan perspektif dari kedua sisi dan menunjukkan bagaimana dua kelompok yang sering dianggap bersebrangan dapat bersatu untuk upaya mengungkapkan ketidak adilan.

3. Tantangan Distribusi Film

Film ini mengalami banyak kendala dalam pendistribusiannya, salah satumya di Amarika Serikat. Meskipun memenangkan Oscar, tetapi beberapa negara tetap membatasi akses distribusinya.

Beberapa pihak menilai bahwa film ini mengandung muatan politik. Karena secara kritis mengulas kebijakan pemerintahan Israel terhadap Palestina, bahkan beberapa bioskop menolak menayangkannya.

Film yang menyampaikan banyak pesan kemanusian ini, tetap berusaha secara aktif mendistribusikan lebih luas Film No Other Land.

Pidato Kemenangan

Dalam pidato kemenangannya, Basel dan Yuval menyampaikan pesan tegas terhadap situasi yang terjadi di Masafer Yatta serta mendesak para pendengar untuk bertindak.

“Kita membuat film ini, palestina dan Israel untuk menyuarakan suara keadilan kita agar lebih kuat, kita melihat satu sama lain hancur, kami menginginkan kebebasan dan keadilan” ucap Yuval Abraham pada acara Oscar 2025.

Dengan banyaknya dorongan dan perhatian terhadap film Palestina No Other Land, dapat menyeruakan suara masyarakat Palestina demi mendapatkan kebebasan dan keadilan.

 

(Magang UKRI – Andari/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
sengketa 4 pulau-2
4 Pulau Resmi Kembali ke Aceh, DPR Minta Segera Dibuat Keppres
Pecel
Pecel Masuk 10 Besar Salad Terenak Dunia
Pencuri motor diamuk massa
Ketahuan! Pencuri Motor di Pancoran Mas Depok Diamuk Massa
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

5

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.