BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Fetty Anggraenidini, mengatakan tingginya angka eksploitasi anak menjadi sorotan. Ia menegaskan, kasus-kasus tersebut kini tak semata-mata dipicu oleh kesulitan ekonomi, melainkan sudah menjadi budaya yang sering dilakukan oleh para orang tuanya sendiri.
“Sebagai contoh, banyak orang tua menyuruh atau mendandani anaknya menggunakan pakaian-pakaian yang tidak semestinya untuk mengemis atau mengamen, dan ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah melalui Dinas Sosial untuk menindaklanjutinya,” kata Fetty, saat sosialisasi Perda di Kota Bogor, dikutip Minggu (22/6/2025).
Fetty menjelaskan berbagai faktor turut menjadi pemicu masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak. Di antaranya adalah persoalan ekonomi, pengaruh pergaulan bebas, kondisi lingkungan, hingga tindakan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti anggota keluarga atau tetangga.
“Kejahatan kekerasan seksual terhadap anak masih marak. Pelakunya juga biasanya berada di sekitar kita, seperti keluarga, tetangga bahkan guru sekolah atau guru les dan lain sebagainya,” jelas Fetty.
Baca Juga:
Pesan Bijak Fetty Anggrainidini: Seperti Rendang, Perubahan Butuh Waktu dan Ketulusan
Fetty Anggrainidini Ungkap Peran Sang Ayah dalam Perjalanan Politiknya di Hari Ayah Sedunia
Legislator dari Fraksi Parai Golkar ini juga menekankan pentingnya pengawasan dari orang tua (ortu), agar kejadian kekerasan seksual pada anak tidak terjadi.
“Orang tua juga harus aktif memperhatikan aktivitas anaknya, dan tidak segan-segan menanyakan kepada anaknya apakah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan lain sebagainya. Hal dilakukan guna mencegah adanya kasus kekerasan terhadap anaknya,” pungkasnya.
(Virdiya/Budis)