BANDUNG, TM.ID: Presenter senior Helmy Yahya mengulas fakta sejarah tentang nenek moyang bangsa Indonesia yang memang nyata adalah seorang pelaut, lewat novel yang ditulisnya.
Helmy Yahya mengaku merasa prihatin masih banyak warga Indonesia tidak menyadari kehebatan bangsanya sendiri. Namun mereka baru protes, jika negara lain mengklaim kebudayaan negeri ini.
” Potensi kita, budaya kita, banyak diambil orang diprotes. Batik diambil orang protes, tapi kita sendiri enggak pernah merawatanya,” ungkap Helmy Yahya.
Sehingga, ia bersama Utama Prastha, Donna Widjajanto, dan Reinhard Tas menerbitkan novel berjudul “Clavis Mundi : Legenda Enrique Maluku, Pengeliling Bumi Pertama”. Novel tersebut menjelaskan historis orang Indonesia sebagai travel pertama yang mengelilingi dunia.
Novel ini awalnya tercipta, berawal dari keresahan Helmy pada aset Bangsa Indonesia yang diakui oleh negara lain. Tak hanya itu, ia ingin memperkenallkan terkhusus kepada generasi muda sejarah Indonesia yang tak begitu saja, dan ingin melesterikannya.
” Mereka kaya gini enggak tau, idolanya K-pop. Padahal kita punya tokoh-tokoh di masa lalu yang berjaya. Hari ini menolak lupa kita harus berpijak dari masa lalu,” ungkap Helmy.
Pembuatan buku ini harus membutuhkan proses yang cukup panjang, karena harus melakukan riset terlebih dahulu. Untuk menulis kebenaran dalam buku ini, kata dia, harus terbang ke Genoa, Italia.
” Saya ke Genoa, kita riset banyak ke perpustakaan. Dari beberapa buku kita eksplorasi,” tuturnya.
Sejarah tentang fakta Nenek Moyangku Seorang Pelaut yang dikenal dalam lagu, diulas dalam novel ini.
” Novel ini menjadi langkah awal membuktikan klaim nenek moyangku seorang pelaut bukanlah omong kosong,” jelasnya melansir Dreams, Minggu (2/7/2023).
Buku ini mengangkat sejarah yang sudah terkubur 500 tahun lamanya. Bahkan, Reinhard melakukan observasi ke Museo Naval Museo del Prado dan Museo Nacional Centro de Arte Reina Sofia di Madrid, Spanyol selama satu bulan.
Tujuannya, untuk membuktikan bahwa sosok Enrique benar berkeliling bumi pertama asal Maluku Utara, yang melakukan perjalanan aut dengan Magellan dalam Armada de Moluccas.
BACA JUGA: Mengingat Ratu Kalinyamat di Hari Kelautan Nasional
(Saepul/Aak)