Fakta Keterkaitan Tingginya Kasus DBD dengan Nyamuk Wolbachia

kasus DBD
(Markeeters)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Dalam kasus DBD, Gejala yang timbul sangat serius dan bahkan berpotensi mengancam nyawa jika tidak kita obati dengan tepat.

Belakangan ini, kasus DBD sedang tinggi di Indonesia. Muncul anggapan bahwa ada keterkaitan tingginya angka kasus tersebut dengan penyebaran nyamuk wolbachia tahun lalu.

Mitos dan Fakta Tentang Nyamuk Wolbachia

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu, penyebaran nyamuk yang membawa bakteri wolbachia tidak memiliki pengaruh terhadap keganasan nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab demam berdarah.

Meskipun penyebaran nyamuk ber-wolbachia telah terjadi di beberapa wilayah, masih ada kecamatan atau kelurahan tertentu yang belum terjangkau.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa hanya sekitar 20 persen populasi nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi wolbachia, yang masih di bawah target ideal sebesar 60 persen.

Penggunaan nyamuk wolbachia telah terbukti efektif di Kota Yogyakarta. Penelitian teknologi wolbachia terjadi selama 12 tahun di sana dan berhasil menurunkan angka kasus DBD secara signifikan.

BACA JUGA: Penyakit DBD Melonjak di Kota Bandung, 2.215 Kasus 8 Orang Meninggal

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Masyarakat sebaiknya tetap menerapkan upaya pencegahan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, termasuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat tersebut, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti.

Prinsip kerja teknologi ini adalah dengan memanfaatkan bakteri alami Wolbachia yang umumnya ada pada sekitar 60% serangga. Bakteri tersebut kemudian diintroduksi ke dalam nyamuk Aedes aegypti, di mana bakteri ini akan berkembang biak dan menghasilkan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia.

Ketika nyamuk tersebut menggigit, nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia tidak akan mentransmisikan virus demam berdarah kepada manusia.

 

(Kaje/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
bank bjb ASRRAT 2024
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
Klasemen PSBS Biak
Debutan Liga 1 Masuk 10 Besar Klasemen, PSBS Jadi Ancaman Tim Papan Atas
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
surat Suara tertukar, Pilkada 2024
Ribuan Surat Suara Pilkada 2024 Bogor Jabar dengan Serang Banten, Tertukar!
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi selama Periode Nataru
BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi selama Periode Nataru
Kapal Geumseong 135 Tenggelam di Perairan Pulau Jeju
Kapal Geumseong 135 Tenggelam di Perairan Pulau Jeju, ABK Indonesia Belum Ditemukan