JAKARTA, TM.ID: Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR , Fadli Zon, menyinggung serangan yang dilakukan oleh tentara Israel yang diarahkan kepada warga Palestina di Masjid Al Aqsa. video penyerangan tersebut telah viral di media sosial.
Fadli Zon yang menyikapi peristiwa ini pun, mengkiritik kinerja Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dinilai tidak bekerja dengan sigap menanggapi konflik Israel dan Palestina tersebut.
Pria yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Umum partai Gerindra ini, mengecam atas aksi Israel yang melakukan penyerangan dinilai kerap dilakukan saat pada momentum bulan Ramadhan.
BACA JUGA: Waspada! Ratusan Hewan Ternak di OKU Sumsel Terjangkit Virus LSD
“Ramadan tahun lalu, Israel menyerang Al-Aqsa dan melukai sedikitnya 158 warga Palestina. Ramadan 2021, Israel juga melakukan hal yang sama, bahkan dampaknya termasuk paling berdarah karena memicu serangan Israel ke Gaza yang menewaskan sedikitnya 256 orang, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang,” kata Fadli Zon.
Menurut Fadli, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina harus mendapatkan tindakan, karena dinilai sengaja menodai kesucian Al Aqsa.
“Jadi, serangan brutal Israel di setiap Ramadan dengan target jemaah Al-Aqsa jelas-jelas disengaja. Mereka sangat berniat menodai kesucian Al-Aqsa dan Ramadan. Ini tidak cukup dikutuk keras. Israel harus ditindak keras secepatnya,” ucap Fadli Zon.
di satu sisi, Wakil Presiden The League of Parliamentarians for Al Quds lalu menyinggung lembaga dunia PBB yang seharusnya sigap dalam mengambil sikap dan tindakan berkenaan dengan aksi Israel tersebut.
Fadli pun ikut mempertanyakan peran PBB yang tak melakukan koreksi atas kejadian-kejadian yang sebelumnya terjadi.
“PBB terutama Dewan Keamanan seperti tidak belajar dari bulan Ramadan sebelumnya. Seharusnya PBB sigap dan antisipatif. (Tapi kini) PBB gagap dan lamban. Jika diperlukan, Dewan Keamanan bisa menurunkan pasukan perdamaian di Al-Aqsa di setiap Ramadan,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, tentara Israel dinilai ingin mengahncurkan masjid Al Aqsa dan digantikannya dengan Temple Mount. Dia merasa yakin pada peristiwa sebelumnya.
“Israel ingin meruntuhkan Al-Aqsa dan menggantinya dengan Temple Mount. Ini pernah sudah terjadi pada Masjid Ibrahimi di Hebron, di mana setengah dari masjid diubah menjadi Sinagog setelah tahun 1967,” katanya.
Kemudian, menurutnya, tentara Israel telah merangsek masuk ke wilayah Palestina secara ilegal. Dia menyebut bahwa pendudukan Israel adalah ilegal karena wilayah itu dinilai murni milik warga Palestina.
“Tidak boleh dilupakan bahwa Kompleks Al-Aqsa berada di dataran tinggi di Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967, dan kemudian dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional,” ucapnya.
BACA JUGA: Jokowi Dorong DPR Segera Selesaikan RUU Perampasan Aset
(Saepul/Dist)