JAKARTA,TTM.ID : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya aktivitas vulkanik erupsi yang terjadi di Gunung Marapi, Sumatera Barat, berupa lontaran abu setinggi lebih kurang 800 meter di atas puncak gunung api tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Marapi Ahmad Rifandi mengatakan erupsi itu terekam seismogram pada pukul 08.25 WIB dengan amplitudo maksimum 8 milimeter dan durasi sementara lebih kurang 2 menit 2 detik.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Ia menjelaskan Gunung Marapi saat ini berada pada status Level II atau Waspada dengan rekomendasi masyarakat tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak gunung api tersebut.
Sepanjang 2023, jumlah letusan Gunung Marapi yang pernah tercatat ada sebanyak 18 kali.
Berdasarkan data PVMBG, karakter letusan Gunung Marapi berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata-rata empat tahun.
Aktivitasnya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur – barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.
Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang letusannya bersifat eksplosif dan sumber letusannya hanya berpusat di Kawah Verbeek. Letusan disertai suara gemuruh, abu, pasir, lapili dan kadang-kadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik.
BACA JUGA: Gunung Marapi Erupsi, BKSDA Sumbar Tutup Jalur Pendakian
Peta geologi Gunung Marapi menerangkan bahwa produk erupsi gunung api tersebut, di antaranya adalah aliran lava, aliran piroklastik (awan panas) sebagai hasil dari guguran lava, serta batuan jatuhan piroklastik yang lebih dominan.
Secara stratigrafi Gunung Marapi terdiri dari enam sumber erupsi, yaitu empat erupsi pusat dan dua erupsi samping. Erupsi pusat terdiri dari Kawah Bancah yang menghasilkan jatuhan piroklastik, lava dan guguran lava; Kawah Tuo yang menghasilkan endapan jatuhan piroklastik, aliran piroklastik dan lava; Kebun Bungo yang menghasilkan endapan jatuhan piroklastik, aliran piroklastik dan lava; Kawah Bongsu yang menghasilkan jatuhan piroklastik dan aliran lava.
Erupsi samping, yaitu Kerucut Sikumpar dan Maar Kayutanduk yang menghasilkan endapan Freatik.
Gunung Marapi secara administrasi terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Batusangkar, Provinsi Sumatera Barat. Gunung api itu bertipe strato dengan ketinggian 2.891,3 meter di atas permukaan laut.
(Budis)