BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% di tahun 2024 menuai kontroversi di Indonesia.
Di tengah gelombang protes dan demonstrasi, tagar #PPNMemperkuatEkonomi muncul di platform X (sebelumnya Twitter), memicu reaksi sinis dari publik figur seperti Ernest Prakasa.
Alih-alih membahas manfaat kenaikan PPN, Ernest justru menyoroti kemunculan tagar tersebut yang diduga kuat sebagai hasil kerja buzzer yang dibayar pemerintah.
Melalui cuitan singkat namun bermakna di akun X-nya pada (22/12/2024), Ernest Prakasa menulis.
“Dua kata lucu: Buzzer PPN,” tulis akun Ernest.
Cuitan ini, walau singkat, berhasil memicu gelombang komentar dari warganet yang senada dengan sentimennya. Banyak yang menyoroti penggunaan anggaran negara untuk membayar buzzer, alih-alih menyelesaikan permasalahan ekonomi yang sebenarnya.
BACA JUGA : Ernest Prakasa Sindir Anggaran MBG Rp10 Ribu
Suara Publik dan Kecurigaan terhadap Buzzer
Netizen mengecam penggunaan buzzer untuk mengendalikan opini publik terkait kebijakan kontroversial ini. Komentar-komentar di media sosial meluapkan kekecewaan terhadap pemerintah yang dianggap lebih fokus pada manajemen citra daripada menyelesaikan masalah ekonomi riil.
“kalo menang di trending-pun ga ber-impact langsung apa ga sia2 ? dan di twitter kalo di tiktok okelah bisa ngedoktrin yang otaknya se warga jateng, lah ini di twitter,” pemilik akun X @hedsetminiso.
“bayar Buzzer pake duit PPN,” tulis akun @ekoyogows.
Unggahannya memperlihatkan tagar #PPNMemperkuatEkonomi berada di posisi trending keempat di Indonesia.
(Hafidah Rismayanti/Aak)