Era Baru, Robot AI Dijadikan CEO Perusahaan di Polandia

Penulis: Budi

Robot AI Dijadikan CEO Perusahaan
Sebuah perusahaan minuman keras di Polandia telah membuat langkah yang menghebohkan dunia bisnis dengan menunjuk seorang robot Artificial Intelligence (AI) sebagai CEO atau pemimpin perusahaan mereka.(Foto: AI World To Day).

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Dalam era yang didominasi oleh kemajuan teknologi, sebuah perusahaan minuman keras di Polandia telah membuat langkah yang menghebohkan dunia bisnis. Mereka menunjuk seorang robot Artificial Intelligence (AI) sebagai CEO atau pemimpin perusahaan mereka.

Robot humanoid AI ini diberi nama Mika dan dijuluki sebagai “CEO Eksperimental,” yang memiliki kemampuan unik untuk membuat keputusan berdasarkan analisis data dan strategi objektif perusahaan.

Salah satu nilai besar yang dibawa oleh Mika sebagai CEO adalah kemampuannya untuk membuat keputusan tanpa adanya bias pribadi. Mika selalu mengutamakan kepentingan terbaik perusahaan dalam setiap keputusannya. Ini berarti tidak ada kecenderungan atau preferensi terhadap satu pihak atau keputusan yang didasarkan pada emosi manusia.

Mika juga memiliki kinerja yang luar biasa. Ia bekerja tanpa henti, 24/7, setiap hari selama satu minggu, melebihi jam kerja manusia pada umumnya. Dalam wawancara video dengan Reuters, Mika dengan bangga mengatakan bahwa ia selalu siap untuk membuat keputusan eksekutif yang didasarkan pada keajaiban teknologi kecerdasan buatan, setiap saat.

Sebagai seorang CEO AI, Mika memiliki beragam tugas yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Ia dapat memeriksa latar belakang dan memverifikasi potensi klien perusahaan, hingga memilih desainer untuk merancang botol minuman yang akan dijual. Kemampuan ini menunjukkan fleksibilitas dan kapabilitas AI dalam mengelola tugas-tugas bisnis yang kompleks.

Saat ini, Mika adalah wajah resmi dari Dictador, sebuah perusahaan asal Polandia yang terkenal dengan penjualan rum termahal di dunia pada tahun ini. Penunjukan Mika sebagai CEO eksperimental telah berlangsung sejak Agustus tahun lalu.

Pimpinan Dictador, Marek Szoldrowski, menggambarkan keputusan ini sebagai revolusi dalam dunia bisnis. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa robot AI seperti Mika tidak akan bertanggung jawab dalam merekrut karyawan atau mengambil keputusan besar perusahaan. Hal tersebut akan tetap menjadi tugas tenaga manusia nyata.

Mika merupakan generasi terbaru dari robot AI yang diproduksi oleh Hanson Robotics, perusahaan yang juga menciptakan robot AI terkenal lainnya, yakni Sophie. Sophie pernah menjadi viral pada masanya dan diundang di berbagai media untuk diwawancara. Mika adalah bukti evolusi teknologi AI yang terus berkembang.

Mika juga memiliki peran penting dalam memimpin Arthouse Spirits, perusahaan tersebut, dalam proyek DAO atau Decentralized Autonomous Organization. DAO adalah struktur manajemen yang revolusioner karena mengandalkan teknologi blockchain untuk membuat keputusan otomatis dalam sebuah perusahaan.

Dictador bukanlah perusahaan pertama yang memanfaatkan robot AI sebagai CEO. Tahun lalu, sebuah perusahaan game asal Cina juga menunjuk robot humanoid bertenaga AI bernama Tang Yu sebagai CEO.

Penggunaan robot AI sebagai pemimpin perusahaan membuka pintu eksplorasi inovasi dalam dunia bisnis. Kemampuan robot AI untuk menganalisis data dan membuat keputusan cepat tanpa melibatkan emosi manusia akan meningkatkan efisiensi dalam mengelola perusahaan.

BACA JUGA: AI: Jenis, Dampak Positif dan Negatif Bagi Manusia

Robot AI juga memiliki kemampuan unik dalam berinteraksi dengan pelanggan. Mereka dapat memahami emosi manusia, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan menciptakan koneksi yang kuat antara pelanggan dan perusahaan. Robot AI dapat beradaptasi untuk menyampaikan pesan kepada target audiens yang berbeda, membantu perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar dan menciptakan strategi yang tepat untuk pertumbuhan.

Teknologi yang dimiliki CEO AI, seperti Mika, membuktikan potensi besar dalam membantu perusahaan beroperasi lebih efisien. Meskipun masih dalam tahap uji coba, teknologi ini telah membuka banyak peluang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penting untuk diingat bahwa teknologi ini tidak akan menggantikan peran manusia sepenuhnya. Keputusan besar seperti rekrutmen karyawan masih akan bergantung pada manusia. CEO AI, seperti Mika, memberikan efisiensi dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis data objektif.

Perkembangan teknologi yang pesat ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pekerjaan manusia. Apakah teknologi ini akan membantu manusia menyelesaikan tugas-tugas bisnis atau bahkan menggantikan pekerjaan manusia? Yang pasti, manusia harus tetap bijak dan adaptif menghadapi perkembangan teknologi yang terus bergerak maju.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Alumni Unpas
Menang di Sony World Photography Awards 2025, Alumni Unpas Harumkan Nama Indonesia
Energi Angin Lepas Pantai
Kembangkan Energi Terbarukan, Indonesia Incar Pemanfaatan Angin Lepas Pantai
Pelajar Indramayu
Pelajar Indramayu Terpilih Masuk Paskibraka Jabar
Wali kota cimahi
Cimahi Tanpa Pungli, Wali Kota Jamin Kesetaraan Akses Pendidikan
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Strategi Cost Leadership

5

Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung
Headline
PeduliLindungi Diretas Akun Judol
PeduliLindungi Diretas Akun Judol, Pemerintah Kecolongan Lagi!
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Dedi Mulyadi dipanggil KPK
Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.