BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Petenis asal Inggris, Emma Raducanu, mengalami awal musim 2025 yang sulit setelah mencatatkan empat kekalahan beruntun di berbagai turnamen.
Juara US Open 2021 itu sebelumnya bertekad untuk bermain lebih banyak musim ini, tetapi justru menghadapi tantangan besar dalam menemukan performa terbaiknya.
Raducanu sempat mengawali tahun dengan kemenangan atas Ekaterina Alexandrova di babak pertama Australian Open.
Namun, ia gagal mengulangi hasil positif tersebut setelah kembali menghadapi Alexandrova di babak pertama Qatar Open WTA 1000 di Doha, di mana ia kalah dalam dua set langsung.
Rentetan kekalahan ini semakin mengkhawatirkan setelah petenis berusia 22 tahun itu juga tersingkir di babak pertama Singapore Open dan Abu Dhabi Open.
Hasil buruk ini berdampak pada tingkat kepercayaan dirinya, terutama setelah mengalami kekalahan telak 1-6, 0-6 dari Iga Swiatek di babak ketiga Australian Open.
Raducanu sebelumnya mendapat pujian atas keberaniannya menambah jadwal turnamen yang lebih padat. Bahkan, ia sempat bersiap menjalani babak kualifikasi untuk pertama kalinya sejak menjuarai US Open 2021, sebelum akhirnya menerima wildcard di Abu Dhabi Open.
Namun, masalah yang terus berulang dalam permainannya, terutama dalam servis kedua, menjadi kendala besar yang membuatnya kesulitan menghadapi lawan-lawan tangguh.
Dalam laga melawan Alexandrova di Doha, Raducanu hanya mampu memenangkan 33 persen poin dari servis keduanya dan menghadapi delapan break point.
BACA JUGA: Iga Swiatek Kandaskan Petenis Inggris, Polandia Melaju ke Semifinal United Cup
Meski berhasil menyelamatkan lima di antaranya, tekanan konstan pada servisnya membuatnya sulit mengembangkan permainan.
Kini, petenis Inggris itu dihadapkan pada pilihan penting untuk menyusun kembali strateginya. Kehilangan pelatihnya, Nick Cavaday, yang mundur karena alasan kesehatan setelah Australian Open, semakin memperumit situasinya.
Jane O’Donoghue, mentor yang pernah bekerja sama dengannya di masa lalu, sempat memberikan dukungan di Doha, tetapi tampaknya belum menjadi solusi jangka panjang.
Dengan kalender WTA yang akan berlanjut ke Amerika Utara, termasuk turnamen di Meksiko dan Austin, Texas, sebelum dua turnamen besar di Indian Wells dan Miami, masih belum jelas apakah Raducanu akan langsung kembali bertanding atau memilih rehat sejenak untuk mengevaluasi langkah ke depan.
Di sisi positif, minimnya poin yang harus dipertahankan dari musim lalu karena cedera yang dialaminya membuat peringkatnya tidak akan anjlok drastis dalam waktu dekat.
(Budis)