BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida harus mengakui sempat melakukan perjudian pada pertandingan kontra Persib. Eduardo Almeida menilai perjudian itu justru berakhir berantakan karena Persib sangat gemar mengandalkan skema transisi cepat.
Kata Eduardo Almeida, permainan Semen Padang di babak pertama memang masih jauh dari harapan, terutama saat bola mulai dekat dengan gawang Persib. Sehingga selepas turun minum, ia langsung memberikan instruksi tambahan kepada anak asuhnya untuk tampil lebih menekan.
“Permainan kita sangat positif, tetapi saat kita sama bola ada kesulitan saat kita menciptakan koneksi untuk bisa sampai ke sepertiga pertahahan akhir Persib Bandung. Jadi di babak kedua kita mencoba menyesuaikan dan ada pergantian beberapa pemain,” buka Eduardo setelah pertandingan.
Baca Juga:
Persib Bandung Sukses Permalukan Semen Padang FC
Penyebab Adam Przybek Absen di Laga Perdana Persib versus Semen Padang
Eduardo terpaksa melakukan perubahan skema di babak kedua agar intensitas serangannya menjadi lebih tinggi. Menurutnya, perubahan itu memberi dampak cukup signifikan karena Semen Padang beberapa kali mendapat peluang.
“Di babak kedua lebih ada perubahan yang positif dengan bola. Kita mencoba mengejar hasil draw,” imbuh pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Namun saat pemainnya keasyikan menyerang, Persib kembali mengandalkan skema transisi cepat. Hal ini gagal diantisipasi timnya dan Persib bisa menambah keunggulan di pengujung pertandingan.
Meski demikian, eks pelatih RANS Nusantara FC itu tak menyesal karena timnya berhasil memberi respons saat Persib melakukan tekanan. Ia berharap semua pemainnya bisa belajar banyak dari kekalahan atas Persib.
“Memang dalam pertandingan bukan seperti yang kita mau tetapi saya melihat hal positif dari tim saya. Dan semoga kita meningkatkan kualitas tim kita di pertandingan berikutnya dan kami akan menganalisa kesalahan yang ada dan benahi di setiap latihan.” tutup Eduardo. (RF/_Usk)