BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Ajang UFC 320 yang akan digelar pada 4 Oktober di T-Mobile Arena, Las Vegas, resmi menghadirkan pertarungan penuh tensi dan dendam, Magomed Ankalaev vs Alex Pereira.
Bukan sekadar duel ulang, laga ini akan menjadi penentu supremasi di kelas berat ringan UFC.
Duel ini diumumkan langsung oleh CEO UFC, Dana White, dan segera menarik perhatian pecinta MMA di seluruh dunia.
Maret lalu, Ankalaev menggulingkan Pereira lewat keputusan mutlak dan menyabet sabuk juara dunia. Sejak kemenangan tersebut, petarung asal Rusia itu berulang kali menyuarakan keinginannya untuk kembali bertarung melawan Pereira bukan karena ragu, tetapi karena ingin mengakhiri perdebatan sekali untuk selamanya.
“Saya ingin mengalahkannya tanpa keraguan. Tidak hanya jadi juara saya ingin jadi dominan,” begitu pesan tersirat dari Ankalaev sejak merebut gelar.
Di sisi lain, Pereira, mantan juara yang dikenal dengan pukulan eksplosif dan teknik striking khas Brasil, menyimpan luka dari kekalahan tersebut.
Sebelum duel itu, ia mencatatkan lima kemenangan beruntun dan tampil seperti raja tak tergoyahkan di divisi berat ringan.
Kini, ia datang dengan misi tunggal, merebut kembali takhta yang hilang.
Kartu utama lainnya menghadirkan Merab Dvalishvili, sang juara bantamweight (61,2 kg), yang siap mempertahankan gelar untuk ketiga kalinya tahun ini.
Ia akan menghadapi Cory Sandhagen, penantang lama yang akhirnya mendapatkan kesempatan emas.
Dvalishvili tampil sangat aktif tahun ini, menaklukkan Umar Nurmagomedov dan Sean O’Malley dalam dua duel penuh aksi. Tapi Sandhagen, dengan gaya bertarung yang kreatif dan tajam, bukan lawan yang bisa dianggap enteng.
Laga lain yang tak kalah panas adalah duel antara mantan juara Jiri Prochazka dan penantang berbahaya Khalil Rountree Jr. Keduanya menang atas Jamahal Hill dalam duel terpisah, dan kini saling menghalangi satu sama lain menuju panggung juara.
Prochazka menang TKO atas Hill pada Januari. Rountree mengalahkan Hill lewat keputusan juri pada Juni.
Dengan pertarungan utama berpotensi mengubah peta divisi, pemenang dari laga ini bisa menjadi kandidat kuat penantang sabuk berikutnya, apakah melawan Ankalaev, atau Pereira jika berhasil membalas dendam.
(Budis)
.