BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Rinjani menutup sementara jalur pendakian Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak. Hal itu menyusul kejadian dua warga negara asing (WNA) jatuh di tempat yang sama.
“Dalam rangka peningkatan layanan wisata alam serta pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup sementara Aktivitas pendakian pada jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak,” tulis pengumuman Balai Taman Nasional Gunung Rinjani di akun Instagram resminya, dikutip Jumat (18/7).
Baca Juga:
Kecelakaan di Rinjani, Pendaki Asal Swiss Dievakuasi Melalui Udara
Hasil Autopsi Juliana Marins yang Tewas di Rinjani Dirilis Ulang di Brazil
Penutupan dimulai sejak 16 Juli hingga waktu yang belum ditentukan dan akan diumumkan kemudian. Selain penutupan jalur, BTN Gunung Rinjani juga menghentikan tiket melaluiaplikasi eRinjani. Namun demikian, pengunjung yang telah memiliki tiket teta
Kecelakaan WNA
Satu WNA kembali jatuh saat mendaki Gunung Rinjani. Pendaki tersebut adalah Sarah Van Hulten (16) yang terjatuh sekitar 50 meter sebelum jembatan menuju ke arah danau. Korban dilaporkan terjatuh di kedalaman sekitar 20-30 meter.
Korban mengalami patah leher, pendarahan di kepala namun dalam kondisi sadar, namun sangat beresiko untuk dilakukan evakuasi manual/darat. Tim medis EMHC dan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani kemudian mengevakuasi korban dengan menggunakan helikopter pada Kamis (17/7).
Saat ini, korban telah dibawa ke Rumah Sakit BIMC Kuta Bali untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, pendaki asal Swiss bernama Benedikt Emmenegger, 46 tahun, terperosok di Gunung Rinjani pada Rabu pagi (16/7). Pria tersebut jatuh di lokasi yang sama dengan Sarah. Dia juga dilarikan ke Rumah Sakit BIMC Bali untuk mendapatkan perawatan.
Bulan sebelumnya, Juliana Marins jatuh di tebing berpasir dengan kedalaman 600 meter di jalur menuju puncak Rinjani. Namun lokasi jatuhnya Juliana Marins berada di lokasi yang curam serta berbeda dengan Sarah dan Benedikt, sehingga korban tidak terselamatkan. (_usamah kustiawan)