Site icon Teropong Media

Dua Orang Tertimbun Longsor Tambang Galian C Argasunya Cirebon

Dua Penambang Tertimbun Longsor Tambang Galian C Argasunya Cirebon

im gabungan saat melakukan proses pencarian dan evakuasi terhadap pekerja yang tertimbun longsor tambang galian C di Argasunya Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025) (antara)

CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Longsor terjadi di lokasi tambang galian C ilegal di Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (18/6/2025) mengakibatkan dua orang pekerja tertimbun material tanah dan pasir.

Wali Kota Cirebon Effendi Edo di Cirebon, Rabu, mengatakan peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat lima orang pekerja tengah memuat material pasir dari tebing setinggi 20 meter.

Ia menyebutkan ketika itu tanah tiba-tiba runtuh, sehingga menimbun dua pekerja dan satu unit truk colt diesel di dalamnya.

Menurut Edo, dari lima pekerja yang berada di lokasi, tiga orang berhasil menyelamatkan diri dalam peristiwa tersebut.

“Sementara dua lainnya, Dani (26) dan Rian (25), tidak sempat menghindar dari longsoran material,” katanyamengutip Antara.

Edo menjelaskan,, saat kejadian para pekerja berada dalam aktivitas rutin menggali dan mengangkut pasir secara sembunyi-sembunyi.

Baca Juga:

Bencana Alam di Purwakarta, Gerakan Tanah atau Longsor? Ini Perbedaannya

Longsor Purwakarta, Tol Cipularang Aman? Ini Penjelasan Jasa Marga

Edo menegaskan tambang galian C di Argasunya, diketahui tidak memiliki izin dan telah dilarang beroperasi sejak lama oleh pemerintah daerah.

“Biasanya mereka datang pagi-pagi, sebelum jam delapan sudah mulai kerja. Aktivitas ini dilakukan secara ilegal, tanpa izin, dan membahayakan,” katanya.

Ia menuturkan sampai siang ini proses evakuasi korban masih berlangsung dan tim gabungan sedang mengupayakan penggunaan alat berat, namun medan di sekitar lokasi cukup labil dan rawan longsor susulan.

“Kami sedang mengerahkan alat berat, tetapi harus dilihat dulu kondisi tanahnya. Jangan sampai upaya evakuasi malah membahayakan,” ujarnya.

Edo menyebutkan sebagian besar warga di Argasunya sebenarnya sudah berhenti menambang. Namun hanya sebagian kecil saja yang masih bertahan melakukan penambangan secara ilegal.

“Sekitar 70 sampai 80 persen warga sudah beralih profesi. Hanya beberapa orang yang masih bertahan di tambang, dan kini menimbulkan korban,” ucap dia. (_usamah kustiawan)

Exit mobile version