Dosen UNAIR Ungkap Potensi Fucoidan: Obat Sapu Jagat dari Laut Indonesia

Fucoidan
(dok Unair)

Bagikan

BANDUNNG, TEROPONGMEDIA.ID — Indonesia sebagai negara maritim menyimpan kekayaan biota laut yang melimpah, tidak hanya untuk konsumsi pangan, tetapi juga sebagai sumber bahan aktif yang potensial di bidang kesehatan dan kosmetika.

Salah satu bahan aktif yang saat ini mulai menarik perhatian ilmuwan adalah fucoidan, senyawa yang diekstrak dari rumput laut coklat dan teripang.

Fucoidan dikenal memiliki gugus sulfat yang memberikan aktivitas bioaktif tinggi. Menurut Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, Dr. nat. techn. M. Nur Ghoyatul Amin, STP., MP., MSc, fucoidan memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa.

“Fucoidan memiliki aktivitas yang sangat luas. Senyawa ini berperan sebagai anti-diabetes, anti-inflamasi, antivirus, antibakteri, antikanker, hingga anti-koagulasi. Karena banyaknya manfaat tersebut, fucoidan bahkan kerap dijuluki sebagai ‘obat sapu jagat’,” jelas Ghoyatul.

Ia menambahkan, aktivitas anti-koagulasi fucoidan sangat membantu mencegah penggumpalan darah, yang kerap menjadi masalah serius pada penderita diabetes. Sayangnya, potensi besar ini masih belum tergarap optimal di dalam negeri.

Wilayah perairan Indonesia seperti Selat Makassar, Selat Madura, Selat Lombok, hingga Tanjung Pinang, dikenal kaya akan rumput laut coklat sumber utama fucoidan. Namun, belum adanya industri pengolahan fucoidan serta minimnya riset lokal menjadi tantangan utama pengembangan bahan aktif ini.

BACA JUGA:

Menilik Kisah Wisudawan Tunanetra Pertama Unair, Anak Tukang Tambal Ban

Inapet Falls Book Bawa Mahasiswa Unair Jadi Duta Pustaka Nasional 2025

“Produksi fucoidan membutuhkan investasi besar, sementara pasarnya di Indonesia masih belum terbentuk secara maksimal. Dibutuhkan sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah agar potensi ini bisa benar-benar dimanfaatkan,” ujarnya.

Ghoyatul menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan nasional. “Kalau bukan kita yang mengelola kekayaan laut kita, lalu siapa lagi?” tutupnya.

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Impor Beras
Stok Beras Aman, Zulhas Klaim Indonesia Tak Perlu Impor Hingga 2026
Megawati Hangestri Pertiwi
Megawati Hangestri Pertiwi Pulang Kampung, Media Korea Soroti Rencana Pernikahan
Soesalit Djojoadhiningrat
Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Tunggal RA Kartini yang Hampir Dilupakan Sejarah
Fetty Anggraenidini
Fetty Anggraenidini Ungkap Perjuangannya Menjadi Anggota DPRD Jabar
konflik sukahaji
Lahan Konflik Sukahaji Terjadi Aksi kekerasan, Wanita Jadi Korban!
Berita Lainnya

1

Demi Hindari Pemeriksaan Dana Rp 33 M, Bendahara KPU Buru Maluku Bakar Kantor

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

CEK FAKTA: BLT UMKM Rp5 Juta

5

KKP Larang Pelaku Usaha Lakukan Privatisasi Pantai
Headline
pabrik byd ormas
Pabrik BYD di Subang Didatangi Ormas, Minta Japrem?
Paus Fransiskus - Menag RI jpeg
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Menag RI Turut Berduka
Tim Sar Gabungan Lakukan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Citarum
Tim Sar Gabungan Lakukan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Citarum
Mahkota Binokasih - Instagram Pemkab Bogor jpg
Mahkota Binokasih Disambut Sakral di Bogor: Penantian Lama Pusaka Raja Sunda di Tanah Pajajaran

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.