JAKARTA,TM.ID: Paguyuban Sopir dan Pemilik Bajaj (Pasapba) mengeluhkan penahanan (dikandangkan) delapan unit armada mereka oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI karena melanggar sejumlah aturan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
“Kondisi bajaj sekarang lagi susah, kok petugas Dishub ‘kandangkan’ unit. Kalau salah, sebaiknya ditilang saja. Itu saja,” kata Ketua Pasapba) se-DKI Jakarta Wartika Saputra saat dihubungi di Jakarta, Kamis (15//2023).
Wartika mengatakan, sebanyak delapan bajaj dikandangkan saat sedang mangkal di kawasan Pasar Tanah Abang, Rabu (14/6/2023).
Oleh karena itu, pihaknya bersama 100 sopir dan pemilik bajaj akan melakukan unjuk rasa di depan kantor Dishub DKI di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat Kamis siang ini mulai pukul 13.00 WIB.
“Karena tahun politik, saya tak mau banyak-banyak (menurunkan massa aksi), paling di bawah 100 bajaj atau puluhan bajaj. Tapi pemiliknya 50 orang,” katanya.
Menurut Wartika, Dishub DKI seharusnya cukup menilang dan menahan STNK pemilik bajaj yang dianggap mangkal di tempat yang dilarang.
“Kalau bajaj ditahan, itu kan harus keluar uang Rp500 ribu agar bisa keluar,” jelas Wartika.
Wartika yang juga bajajnya dikandangkan petugas mengungkapkan, bahwa ia sudah menemui Kabid Pengendalian Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang saat itu dijabat oleh Massdes Arouffy hingga menemui kepala suku dinas perhubungan di masing-masing wilayah kota Jakarta.
Jika aksi protes di Jalan Jatibaru tersebut tidak didengarkan oleh Dishub DKI, maka lanjutnya, pihaknya akan menggelar aksi lebih besar di Balai Kota DKI untuk meminta solusi.
“Balai Kota itu nanti, kalau Dinas Perhubungan tidak respon, mungkin lebih banyak lagi sampai 500 bajaj baru ke Balai Kota lagi,” kata Wartika.
BACA JUGA: Mengupas Sejarah ISBI yang Mengalami Kebakaran
(Dist)