JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana untuk melakukan demolish atau peledakan batuan material Gunung Marapi, sebagai langkah antisipasi galado atau bencana banjir lahar hujan yang lebih besar.
Rencana demolish tercuat lantaran, berdasarkan keadaan pasca galodo Gunung Marapi, banyak batuan besar dengan diameter lebih dari dua meter dengan berat hingga ratusan kilogram tampak berserakan di jalanan setelah menghantam bangunan di sekitarnya.
“Demolish ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di hulu, material batuan ini tidak menyumbat alur aliran air,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).
Demolish ini juga sudah disepakati Presiden RJoko Widodo (Jokowi) usai kunjungannya ke Kabupaten Agam pada Selasa (21/5) lalu.
Pada saat itu, ada empat kesepakatan langkah lanjutan untuk penanganan bencana banjir lahar hujan atau galodo ini antara lain peledakan batu-batu besar (demolish) material Gunungapi Marapi, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan sabo dam, dan penguatan Early Warning System.
BACA JUGA: Titik Banjir Jakarta Meluas jadi 47 RT Imbas Luapan Kali Ciliwung
Abdul Muhari juga mengatakan, dari hasil survei udara menunjukkan terdapat titik batuan besar dengan potensi bencana tinggi kedepannya. Salah satu titik rawan yang rencananya akan dilakukan peledakan adalah di Batu Tasangkuik di Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Sementara itu, Sekda Agam mengatakan, masyarakat setempat setuju dan tidak mempermasalahkan rencana peledakan batu tersebut karena demi kepentingan bersama.
“Kegiatan peledakan batu sisa material Gunungapi Marapi ini rencana akan dilaksanakan pada minggu depan,” pungkasnya.
(Dist)