Dinilai Perpanjang Penderitaan Rakyat, BEM UI Kritiki Kebijakan Pemerintah

Editor:

[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memiliki substansi jelas dan justru memperpanjang penderitaan masyarakat.

Tidak hanya itu, BEM UI juga menolak kebijakan efisiensi anggaran di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

Melalui akun resminya, BEM UI juga menyoroti kebijakan seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta sejumlah kebijakan publik lain yang dianggap tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Sikap BEM UI terhadap Kebijakan Efisiensi Anggaran

BEM UI menyampaikan beberapa tuntutan terkait kebijakan efisiensi anggaran, di antaranya:

  • Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang menetapkan pemangkasan anggaran dan dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
  • Menghapus pasal dalam RUU Minerba yang mengizinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik.
  • Mencairkan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokratis atau pemotongan yang merugikan.
  • Mengevaluasi total program MBG dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
  • Menghentikan kebijakan publik yang tidak berbasis riset ilmiah dan tidak mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pelayanan Publik

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Dyah Mutiarin, menilai pemangkasan anggaran sebesar 22 persen berpotensi mengganggu layanan publik dasar. Ia menyoroti kementerian yang menangani pendidikan, infrastruktur, dan sektor pelayanan dasar lainnya sebagai pihak yang terdampak kebijakan tersebut.

“Efisiensi anggaran harus dipertimbangkan kembali. Apakah pemangkasan ini dilakukan pada sektor yang tepat?” ujar Arin, mengutip laman resmi UMY.

Menurutnya, pemangkasan ini berkaitan dengan kebutuhan besar anggaran untuk menjalankan program MBG. Namun, ia mengkritik langkah pemerintah yang memangkas anggaran sektor pendidikan dan kesehatan demi mendanai program tersebut. Menurutnya, pemangkasan di sektor kesehatan bisa menghambat layanan dasar, terutama dalam menangani stunting dan penyakit lainnya.

Alternatif Solusi Efisiensi Anggaran

Arin menilai efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah kurang bijak dan seharusnya ada solusi alternatif. Ia menyarankan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan sektor jasa untuk meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, program MBG bisa diterapkan secara bertahap dengan memprioritaskan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sebelum diperluas ke wilayah lain.

Ia juga menyarankan agar efisiensi anggaran dievaluasi dengan mempertimbangkan mandatory spending di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang memiliki alokasi wajib dan tidak boleh dipangkas. Selain itu, implementasi program MBG harus dikaji ulang melalui need assessment untuk menentukan prioritas kebutuhan masyarakat.

Arin menyampaikan masyarakat kemungkinan tidak akan keberatan apabila program makan bergizi gratis difokuskan untuk daerah 3T dan kantong kemiskinan. Namun, ia mengkhawatirkan efisiensi anggaran yang diterapkan pada sektor pelayanan dasar dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan masyarakat.

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
bansos untuk judol
PPATK: Banyak Penerima Bansos Main Judol
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
roy suryo diperiksa
Buntut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Diperiksa Hari Ini
banjir dan longsor bogor
Update Banjir dan Longsor Bogor: 24 Jiwa Mengungsi, 3 Meninggal
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

5

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.