BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Film horror terbaru Indonesia yang sedang ramai dibicarakan adalah film Pabrik Gula yang saat ini tayang di bioskop.
Film kisah nyata yang diceritakan oleh SimpleMan di Twitter pada 2019 lalu itu konon lokasinya berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Sedangkan pabrik gula tertua yang ada di Kabupaten Jember itu hanya ada satu yaitu Pabrik Gula Semboro. Benarkan film Pabrik Gula ini diangkat dari kisah nyata di Pabrik Gula Semboro, Jember?
Diketahui, cerita ini pertama kali ditulis Simple Man melalui akun Twitter-nya, @SimpleM81378523, pada 5 Maret 2019. Meski tidak secara spesifik menyebutkan lokasi asli, Simpleman mengisyaratkan bahwa pabrik gula yang menjadi inspirasi ceritanya terletak di dekat desanya.
Sehingga banyak pembaca mengira dan menduga pabrik gula tersebut adalah Pabrik Gula Semboro di Jember, Jawa Timur. Memang Pabrik Gula ini dikenal sebagai salah satu pabrik gula tua dengan sejarah panjang di Indonesia.
Namun, hingga kini, Simple Man tidak pernah mengonfirmasi kebenaran lokasi tersebut. Sehingga belum bisa dipastikan di mana lokasi asli kejadian kisah dari cerita Pabrik Gula itu.
Sinopsis Film
Film ini mengisahkan sekelompok buruh musiman yang bekerja di sebuah pabrik gula untuk membantu proses penggilingan tebu selama musim panen. Awalnya, pekerjaan mereka berlangsung seperti biasa, hingga salah satu buruh, Endah, mengalami kejadian aneh setelah mengikuti sosok misterius pada suatu malam.
Sejak saat itu, teror mistis mulai menghantui para buruh lainnya, termasuk Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, dan Franky. Mereka mengalami berbagai insiden menyeramkan, mulai dari kecelakaan kerja yang tidak wajar hingga kematian tragis yang terjadi di sumur belakang pabrik.
BACA JUGA:
Seiring berjalannya waktu, mereka menyadari bahwa pabrik tersebut berdampingan dengan kerajaan demit yang menyimpan amarah besar.
Para makhluk halus penghuni kerajaan demit tersebut mulai menuntut nyawa para buruh sebagai balasan atas kemarahan mereka. Dalam situasi yang semakin mencekam, para buruh harus menghadapi ketakutan dan menemukan cara untuk bertahan hidup.
(Kaje)