BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Meninggalkan pelatnas bukan berarti melepaskan beban, justru bisa jadi menambahnya.
Itulah pesan yang ingin disampaikan oleh mantan pemain ganda putri Malaysia, Woon Khe Wei, di tengah meningkatnya tren pebulu tangkis nasional yang memilih jalan profesional di luar naungan Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Menurut Khe Wei, meskipun status sebagai pemain independen kerap dipandang sebagai bentuk kebebasan dan peluang finansial yang lebih menjanjikan, tidak semua pemain siap menghadapi tekanan yang datang tanpa sistem pendukung seperti di BAM.
“Iming-iming sponsor besar memang nyata, tetapi begitu Anda berada di luar BAM, segalanya menjadi tanggung jawab pribadi. Mulai dari jadwal turnamen, logistik, hingga memastikan kualitas latihan harian,” ujar Khe Wei kepada media lokal, dikutip Minggu (18/5/2025).
Ia menekankan pentingnya mentalitas dan disiplin tinggi bagi pemain independen. Tanpa pelatih yang terus memantau, tanpa rutinitas yang ketat seperti di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM), sangat mudah bagi pemain untuk lengah.
“Ketika di BAM, Anda tidak bisa bolos latihan. Tapi saat sendirian, mudah sekali untuk berkata, ‘Saya capek, istirahat saja hari ini.’ Dari situlah semuanya bisa berubah,” katanya.
Khe Wei mengakui bahwa tidak semua pemain kesulitan setelah keluar dari BAM. Ia mencontohkan pasangan ganda putra Goh Sze Fei dan Nur Izzuddin Rumsani yang justru menunjukkan grafik performa positif sejak memutuskan mandiri pada Agustus lalu.
Baca Juga:
BAM Pertimbangkan Herry IP Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia
Namun demikian, jalan ini tetap bukan untuk semua orang. Jika performa di level internasional tak kunjung membaik, dukungan sponsor bisa cepat menghilang dan ketika itu terjadi, pemain bisa terjebak dalam kesulitan finansial dan logistik.
Spekulasi juga mengemuka tentang masa depan pasangan ganda putri andalan Malaysia, Pearly Tan dan M. Thinaah. Kontrak mereka dengan BAM berakhir pada Desember lalu, dan hingga kini belum ada kesepakatan baru.
Diyakini keduanya menginginkan kenaikan gaji, namun BAM dikabarkan tetap teguh pada struktur gaji yang ditetapkan. Jika pasangan ini memilih menjadi independen, Khe Wei yakin mereka tidak akan kesulitan mencari sparring, namun menegaskan bahwa faktor pelatih akan sangat menentukan.
“Mereka perlu pelatih yang mumpuni. Saat ini mereka cocok dengan Rosman Razak yang masih bagian dari BAM. Jika keluar, mencari pelatih pengganti yang sepadan akan jadi tantangan tersendiri,” jelasnya.
Di balik glamor panggung internasional dan rayuan sponsor, ada realita lain yang harus dipertimbangkan para atlet, kestabilan, bimbingan, dan kesinambungan karier.
Sementara beberapa mampu bersinar di jalur independen, banyak pula yang terjebak tanpa dukungan memadai.
(Budis)