JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Peretasan yang dialami perusahaan crypto exchange Indodax terindikasi diretas oleh hacker Korea Utara (Korut).
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa layanan Indodax tidak bisa diakses sejak 11 September 2024.
Dikatakan, tim keamanannya telah menemukan adanya indikasi akses ilegal dan insiden keamanan pada server Indodax yang menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
Berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency, tegas Oscar, telah terjadi peretasan oleh hacker yang berasal dari Democratic People’s Republic of Korea (DPRK) atau Korea Utara.
“Berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency terkemuka dunia yang membantu kami saat ini, terindikasi bahwa serangan ini terafiliasi dengan DPRK,” kata Oscar Darmawan seperti dilansir Antara, Sabtu (14/9/2024),
Bukan hanya Indodax, jelas dia, kelompok peretas yang terafiliasi dari DPRK itu sebelumnya dilaporkan cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya. Target DPRK adalah crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global.
Indodax kini bekerja sama dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini, termasuk berkoordinasi dengan Bappebti atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
“Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman global yang serius, oleh karena itu kami telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini dengan cepat dan efektif,” ujarnya.
Meski begitu, para member dan Investor Indodax masih harus bersabar untuk melihat nasib asetnya. Manajemen Indodax butuh beberapa hari untuk menutup celah peretasan sebelum dibuka kembali.
BACA JUGA: Indodax Diduga Kena Hack, Potensi Kerugian Capai Ratusan Miliar
Indodax, perusahaan berbasis teknologi di bidang blockchain dan aset kripto yang memperjualbelikan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya belum bisa diakses investor pada Sabtu pagi. Meski begitu, Indodax memastikan aset member tetap aman.
“Saldo aset kripto dan rupiah di akun Indodax tetap 100 persen aman. Kami telah mengambil langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa tidak ada dana member yang terpengaruh oleh serangan ini. Selain itu, seluruh proses pengecekan saldo dan aset telah diselesaikan, dan semuanya dalam kondisi aman,” imbuh Oscar.
Oscar mengatakan, total aset kripto yang dikelola oleh Indodax saat ini berjumlah lebih dari Rp11,5 triliun, di mana nilai aset kripto tersebut lebih besar dari pada jumlah 100 persen aset saldo member, sehingga saldo member dipastikan aman.
Setelah maintenance dibuka, sistem Indodax akan kembali beroperasi normal. Saldo aset member, pihaknya memastikan, baik dalam bentuk rupiah maupun aset kripto, akan tetap sama persis seperti sebelumnya.
“Member akan dapat kembali melakukan trading, mendeposit maupun melakukan penarikan aset kripto seperti biasa. Indodax memohon maaf sebesar-besarnya atas insiden ini,” pungkasnya.
(Aak)