Dianggap Minim, DPRD Jabar Dorong Pemkot Bogor Bangun Sekolah Negeri Baru

Penulis: Budi

sekolah negeri baru bogor
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya (Foto: Rizky Iman/Teropongmedia)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Abdul Hadi Wijaya meminta Pemkot Bogor untuk mengambil langkah tegas dalam mengakselerasi pembangunan sekolah negeri baru.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, saat ini hanya terdapat 20 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan 10 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Bogor.

Jumlah ini dianggap sangat terbatas mengingat pertumbuhan penduduk dan luas wilayah baru yang semakin berkembang.

Permasalahan ini semakin diperparah oleh sistem zonasi dalam PPDB yang mengalami penyusutan dari waktu ke waktu.

“Maka harus ada penambahan (sekolah negeri) karena dari masalah ketersediaan dan distribusi bangku inilah masalah PPDB diskusinya panjang,” kata Gus Ahad panggilan akrab Abdul Hadi Wijaya, Rabu (12/7/2023).

BACA JUGA: Gus Ahad: Penganggaran Harus Lebih Adil Kepada Sekolah Swasta

Dampak Zonasi PPDB yang Mengecil

Gus Ahad juga menyatakan, minimnya sekolah negeri baru dengan sistem zonasi dalam PPDB. Ia menyatakan bahwa zonasi yang semakin mengecil telah menyebabkan adanya wilayah-wilayah yang terabaikan dalam akses pendidikan.

Hal ini menjadi perhatian serius, terutama dalam memastikan bahwa setiap calon siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan berkualitas.

Tuntutan untuk Meningkatkan Pembangunan Sekolah Negeri

Menyikapi tantangan ini, Abdul Hadi Wijaya mendesak Pemkot Bogor untuk segera mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan pembangunan sekolah negeri.

Ia berpendapat bahwa penggunaan aset daerah Pemkot Bogor dapat menjadi solusi efektif. Aset-aset ini dapat dihibahkan atau disertifikasikan untuk kemudian digunakan dalam pembangunan sekolah negeri baru.

“Perlu ada penggunaan aset kota yang bisa dihibahkan atau disertifikasikan agar bisa dibangunkan sekolah negeri untuk warga Kota Bogor di (daerah) Bogor yang blank zonasi, sehingga pemerataan ini bisa terjadi,” katanya.

BACA JUGA: Banyak Kecurangan, Gus Ahad: Audit Menyeluruh Pelaksanaan PPDB di Jabar!

Salah satu dampak positif dari penambahan sekolah negeri baru adalah meningkatnya akses pendidikan di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak tercakup dalam sistem zonasi.

Dengan adanya sekolah negeri baru, siswa-siswa di daerah blank zonasi juga akan mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan siswa di wilayah lain.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Miss Indonesia Papua
Finalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Dipulangkan dari Karantina Usai Kibarkan Bendera Israel
Tulang belulang Manusia di Bekasi
Geger! Warga Babakan Rengas Bekasi Temukan Jasad Manusia yang Jadi Tulang Belulang
Gunawan Dwi Cahyo
Undangan Pernikahan Gunawan Dwi Cahyo dan Alya Nabila Tersebar, Netizen Heboh
Mobil polisi tertimpa pohon tumbang
Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Tasikmalaya, 1 Polisi Asal Banjar Tewas di Tempat
Pabrik peleburan alumunium
Pabrik Peleburan Alumunium di Cikarang Bekasi Disegel, Terbukti Cemari Udara
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Gempa Magnitudo 2,7 Guncang Wilayah Cimahi Jawa Barat

4

Link Live Streaming PSG vs Inter Miami Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

5

62 Jiwa, 15 Rumah dan Pondok Pesantren di Garut Terdampak Banjir
Headline
Persib Bandung Gelar Latihan Perdana di Musim 2025/2026 
Persib Bandung Gelar Latihan Perdana di Musim 2025/2026 
Teras Cihampelas Diperketat: Hanya Satu Pintu Dibuka, Pemkot Bandung Siapkan Revitalisasi Total
Teras Cihampelas Diperketat: Hanya Satu Pintu Dibuka, Pemkot Bandung Siapkan Revitalisasi Total
212 Produsen Beras Nakal Berhasil Dibongkar Kementan, Kerugian Capai Rp 99 Triliun
212 Produsen Beras Nakal Berhasil Dibongkar Kementan, Kerugian Capai Rp 99 Triliun
pemilu 2029
Tok! MK Putuskan Pemilu 2029 Tak Lagi Serentak

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.