Dianggap Minim, DPRD Jabar Dorong Pemkot Bogor Bangun Sekolah Negeri Baru

sekolah negeri baru bogor
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya (Foto: Rizky Iman/Teropongmedia)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Abdul Hadi Wijaya meminta Pemkot Bogor untuk mengambil langkah tegas dalam mengakselerasi pembangunan sekolah negeri baru.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, saat ini hanya terdapat 20 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan 10 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Bogor.

Jumlah ini dianggap sangat terbatas mengingat pertumbuhan penduduk dan luas wilayah baru yang semakin berkembang.

Permasalahan ini semakin diperparah oleh sistem zonasi dalam PPDB yang mengalami penyusutan dari waktu ke waktu.

“Maka harus ada penambahan (sekolah negeri) karena dari masalah ketersediaan dan distribusi bangku inilah masalah PPDB diskusinya panjang,” kata Gus Ahad panggilan akrab Abdul Hadi Wijaya, Rabu (12/7/2023).

BACA JUGA: Gus Ahad: Penganggaran Harus Lebih Adil Kepada Sekolah Swasta

Dampak Zonasi PPDB yang Mengecil

Gus Ahad juga menyatakan, minimnya sekolah negeri baru dengan sistem zonasi dalam PPDB. Ia menyatakan bahwa zonasi yang semakin mengecil telah menyebabkan adanya wilayah-wilayah yang terabaikan dalam akses pendidikan.

Hal ini menjadi perhatian serius, terutama dalam memastikan bahwa setiap calon siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan berkualitas.

Tuntutan untuk Meningkatkan Pembangunan Sekolah Negeri

Menyikapi tantangan ini, Abdul Hadi Wijaya mendesak Pemkot Bogor untuk segera mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan pembangunan sekolah negeri.

Ia berpendapat bahwa penggunaan aset daerah Pemkot Bogor dapat menjadi solusi efektif. Aset-aset ini dapat dihibahkan atau disertifikasikan untuk kemudian digunakan dalam pembangunan sekolah negeri baru.

“Perlu ada penggunaan aset kota yang bisa dihibahkan atau disertifikasikan agar bisa dibangunkan sekolah negeri untuk warga Kota Bogor di (daerah) Bogor yang blank zonasi, sehingga pemerataan ini bisa terjadi,” katanya.

BACA JUGA: Banyak Kecurangan, Gus Ahad: Audit Menyeluruh Pelaksanaan PPDB di Jabar!

Salah satu dampak positif dari penambahan sekolah negeri baru adalah meningkatnya akses pendidikan di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak tercakup dalam sistem zonasi.

Dengan adanya sekolah negeri baru, siswa-siswa di daerah blank zonasi juga akan mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan siswa di wilayah lain.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven Ajak Kiano Bermain di Playground
Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka Desak KPPU Rilis Data Impor Gula 10 Tahun Terakhir
Metode belajar matematika anak paud
Seperti Apa Metode Belajar Matematika untuk Anak PAUD?
Eks Asisten Paula
Eks Asisten Bongkar Tabiat Paula Verhoeven Soal Bon Belanja
Direktur Utama (Dirut) PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Mobil Maung Pindad
5.000 Unit Mobil Maung Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
Berita Lainnya

1

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

2

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

CSIIS Ungkap Tom Lembong Penghancur Industri Gula Nasional
Headline
AMSI Jabar Pelatihan Cek Fakta 1
Amsi Jabar Gelar Pelatihan Cek Fakta, Hindari Menguatnya Mis-informasi Jelang Pilkada
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat