DOHA,TM.id : Kedutaan Besar RI Doha, Qatar lebih sibuk dari biasanya selama musim Piala Dunia 2022, di mana Qatar ambil peran sebagai tuan rumah.
Pasalnya, belakangan ini semakin banyak jumlah kunjungan Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju ke Qatar yang difasilitasi oleh Kedubes RI Doha.
Rupanya momentum Piala Dunia 2022 Qatar memang dimanfaatkan oleh Indonesia guna mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dengan negeri Keluarga Al Thani itu.
Salah satunya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang sudah melakukan kunjungan kerja di Qatar pada awal Desember ini. Menteri Sandi Uno mengadakan sejumlah pertemuan dengan beberapa pelaku bisnis serta investor di Doha.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Qatar.
Kedatangan para menteri tersebut wajar, sebab menurut Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Maulana Syahid, masih banyak potensi kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar yang bisa ditingkatkan.
Terlebih dalam bidang investasi, di mana menurut Maulana, Qatar merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang terbukti dalam hal penanaman modal di Indonesia.
“Coba dilihat dari negara di Timur Tengah yang ada perusahaan-perusahaan besarnya di Indonesia? Qatar sudah ada pengalaman dan willing untuk invest lagi,” kata Maulana saat ditemui di kantornya di Doha, melansir Antara, Kamis (15/12/2022).
Maulana mencontohkan beberapa perusahaan besar Qatar yang sudah berinvestasi dan beroperasi di Indonesia seperti Ooredoo di bidang telekomunikasi, Qatar National Bank (QNB) di bidang perbankan, dan Nebras Power yang memiliki saham di PT Paiton Energy Company, pemilik pembangkit listrik swasta di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kemudian, sejak 2018 pemerintah Qatar melalui Qatar Investment Authority (QIA) juga telah menandatangani komitmen senilai 500 juta dolar AS untuk berinvestasi dalam pengembangan di lima destinasi wisata utama Indonesia.
Selain itu, produsen susu nasional Qatar, Baladna juga telah menggandeng PT Berdikari dalam kerja sama bidang peternakan di Indonesia. Baladna juga tengah meninjau rencana berinvestasi membangun peternakan susu di Indonesia.
Kendati demikian, Maulana mengingatkan bahwa karakteristik investasi dari wilayah Timur Tengah lebih sering bersifat brownfield ketimbang greenfield.
“Tipikalnya memang begitu, kalau Timur Tengah tidak model greenfield yang harus babat alas gitu, mereka lebih ke brownfield. Mereka punya uang biasanya ambil yang lebih mudah, bisa tadi akuisisi company atau kerja sama dengan perusahaan yang sudah established di Indonesia,” ujarnya.
(Budis)