BANDUNG, SUARMAHASISWA — Hujan turun deras di jalanan kota, membasahi aspal, kendaraan, dan orang-orang yang tergesa. Tapi di sudut gelap, di bawah atap sempit, seorang penjual gorengan tetap berdiri di samping gerobaknya. Siluetnya nyaris tak terlihat ditelan bayang-bayang bangunan dan hiruk-pikuk lalu lintas. Namun dari kegelapan itu, tampak ketekunan yang diam-diam menghidupi hari.