BOYOLALI,TM.ID: Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penangkapan dilakukan pada Sabtu (27/01/2024).
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, terduga kasus terorisme itu merupakan hasil pengembangan dari kasus berkaitan sebelumnya.
“Ini pengembangan yang kemarin, berkaitan dengan kemarin juga,” ujar Petrus Parningotan Silalahi melansir PMJ News, Minggu (28/01/2024).
BACA JUGA: 10 Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Jamaah Islamiyah
Ia menuturkan, penangkapan terduga teroris yang berasal dari Kecamatan Cepogo dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, Petrus belum menyampaikan, tersangka terafiliasi dengan jaringan mana.
“Penangkapannya katanya di jalan. Belum bisa menyampaikan jaringan apa karena saya bukan wewenang terkait dengan itu,” tutur Petrus.
Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan kepada terduga teroris di wilayah Jawa Tengah, Kamis (25/01/2024).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan penagkapan itu.
“Benar (ada penangkapan) oleh Detasemen Khusus 88 Polri di daerah Jateng,” kata Trunoyudo melansir Antara, Jumat (26/01/2024).
Namun, trunoyudo tidak merincikan terduga teroris yang ditangkap dari jaringan mana saja dan siapa saja inisialnya, lantaran saat ini penyidik di lapangan sedang melakukan penindakan.
“Untuk perkembangan akan disampaikan pascakegiatan ini,” jelas Trunoyudo.
Diketahui dari informasi awal, penangkapan dilakukan terhadap 10 orang di wilayah Solo Raya. Hal itu dibenarkan oleh ibenarkan oleh Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar.
“Benar ada kegiatan Densus 88. Nanti updatenya kami sampaikan lewat Humas Polri,” ujar Aswin.
Densus 88 Polri selama tahun 2023 berhasil mencegah aksi atau serangan teror. Dalam membrantas kejahatan terorisme, polri melakukan preventive strike. Alhasil, selama 2023 kejadian turun 100 persen, jumlah tersangka teror yang ditangkap sebanyak 146 orang atau menurun sebanyak 40,89 persen, jika dibandingkan pada 2022 sebanyak 247 orang.
Adapun para tersangka berasal dari kelompok teroris berbeda-beda, yakni 68 orang dari kelompok JAD, 51 orang (Jamaah Islamiyah/JI), tujuh orang (JAS), lima orang (NII) dan dua orang dari kelompok FPI.
Selain itu, barang bukti yang diamankan terdiri dari, 22 pucuk senjata api, tujuh pucuk senjata api rakitan, dua pucuk senjata soft dan air gun, 2.080 butir dan tiga kotak peluru, 74 buah magasin, 31 buah bahan peledak, dan 163 buah senjata tajam.
(Saepul/Usk)