BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Denpasar Festival (Denfest) ke-17 kembali hadir, menyuguhkan perpaduan unik antara tradisi Bali dan inovasi kontemporer.
Berlangsung dari 22 hingga 25 Desember 2024 di Kawasan Titik Nol Catur Muka, Denpasar, Denfest 2024 mengangkat tema “Ngarumrum Kerta Langu, Kliau Denpasar,” yang mencerminkan identitas budaya Denpasar dan dukungan pemerintah terhadap pembangunan ekonomi kreatif.
Zona-Zona Kegembiraan
Denfest 2024 terbagi dalam empat zona:
- Zona A (Catur Muka): Pusat kegiatan, tempat upacara pembukaan berlangsung.
- Zona B (Jalan Veteran): Menampilkan stan UMKM kriya dan fesyen, serta fashion show.
- Zona C (Jalan Gajah Mada): Menawarkan beragam kuliner dan kopi dari UMKM lokal.
- Zona D (Lapangan Puputan): Menampilkan panggung musik, panggung budaya, stan kuliner kekinian, dan berbagai kegiatan lainnya.
Ragam Atraksi Menarik
Denfest 2024 menyajikan beragam pertunjukan seni dan budaya, termasuk:
- Tari Kathak (Konsulat Jenderal India): Menampilkan keindahan tari klasik India.
- Tari Seka Kamoro (Mimika, Papua Tengah): Menampilkan keunikan tari tradisional Papua.
- Musik Lokal dan Nasional: Berbagai grup musik lokal dan nasional akan memeriahkan panggung musik.
- Workshop, Lomba Fotografi, Parade Bunga, dan Parade Ngelawar: Berbagai kegiatan interaktif untuk seluruh pengunjung.
UMKM Unggulan
Sebanyak 190 UMKM unggulan, meliputi kuliner, kopi, kriya, fesyen, dan agro, turut berpartisipasi dalam Denfest 2024. Produk-produk ini telah melalui proses kurasi yang ketat.
BACA JUGA : Manifestasi Seni Budaya Pada Portal Berita Online
Jadwal Acara (Ringkasan)
Jadwal lengkap dapat dilihat di situs resmi Denfest. Berikut ringkasan jadwal beberapa acara utama:
- 23 Desember: Berbagai pertunjukan tari dan musik, serta fashion show.
- 24 Desember: Penampilan Tari Kathak, musik keroncong, dan musik kontemporer, serta fashion show.
- 25 Desember: Pertunjukan Barong Landung, drama tradisional, dan musik dari berbagai genre.
Denpasar Festival 2024 diharapkan dapat memperkuat identitas Bali sebagai destinasi budaya internasional, serta mendorong peningkatan potensi kreatif masyarakat lokal dan pertumbuhan ekonomi kreatif.
(Hafidah Rismayanti/Aak)