BANDUNG, TM.ID : Dengan menerapkan konsep smart farming, Goplants sukses menanam komoditas paprika di Cijambe, Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Paprika tersebut berhasil dipanen dengan mulus pada Kamis 19 Januari 2003.
Paprika merupakan tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae.
Adapun Goplants merupakan startup atau usaha perintis di bidang pertanian, yang berhasil menanam paprika hingga panen pada sebidang lahan di Cijambe dengan menggunakan teknologi smart farming.
“Kami merasa sangat senang. Padahal daerah Cijambe sebenarnya bukan merupakan lokasi yang cocok untuk tanaman paprika,” ujar CEO Goplants Nusantara Raidi Rahman, di Bandung, Kamis (19/1/2023).
Namun, lanjutnya, ia berhasil membuktikan bahwa teknologi
Smart Farming dapat mengatasi kendala yang semula dianggap tidak mungkin.
“Hal yang tidak mungkin menjadi mungkin”, ungkap Raidi.
Smart Farming atau Smart Agriculture, terang dia, merupakan teknologi di era
Industri 4.0 untuk pengembangan pertanian modern. Smart Farming sendiri merupakan evolusi dari precision farming.

Lebih jauh Raidi menjelaskan, smart farming merupakan konsep manajemen pertanian yang menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk.
Dengan berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas melalui teknologi pemindaian tanah, manajemen data, akses GPS, serta teknologi Internet of Things (IOT).
“Kita ini startup di bidang teknologi dan bisnis pertanian yang mempunyai visi membangun ekosistem pertanian back to nature melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi,” ungkap sarjana pertanian jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.
Raidi mengaku, ia beserta rekannya mempelajari konsep smart farming sejak mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kabupaten Bandung Barat.

Goplants yang saat ini sudah berbentuk perusahaan dengan nama CV Goplants Nusantara didirikan Raidi bersama empat orang rekannya dengan latar belakang profesi yang berbeda.
“Ya, memang Goplants terbentuk dari pemikiran dan latar belakang profesi yang berbeda, ada yang dari pengusaha suplier sayur dan buah, pekerja IT, media dan pensiunan manager supply chain perusahaan minuman terkemuka,” terang Raidi.
Ujicoba menanam paprika di Cijambe merupakan tahapan riset sekaligus ujicoba alat dan aplikasi SmartFarming Goplants.
Alat tersebut yang diberi nama GoBasic, selain bisa otomatisasi dalam mengontrol irigasi, suhu dan kelembapan, juga terhubung pada aplikasi Goplants sehingga Gobasic bisa dioperasionalkan dari jarak jauh melalui Internet.
“Jadi walaupun rumah saya jauh di daerah Cimahi, tapi kita bisa mengontrol kebun yang ada di Cijambe,” katanya.
Prestasi terbaik Goplants pada tahun 2022 berhasil masuk 100 besar Dunia kompetisi Startup yang diselenggarakan oleh Huawei.
“Insyaallah, di tahun 2023 ini di bulan Maret, Goplants akan launching alat dan mengajak masyarakat khususnya anak muda perkotaan untuk bergabung dalam ekosistem Goplants,” ujarnya.
Menurutnya, regenerasi petani sangatlah menjadi persoalan tersendiri saat ini. Namun melalui pendekatan teknologi IOT, ia mengaku yakin pertanian akan menjadi mudah dan menyenangkan.
“Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Goplants bisa mengunjungi halaman Istagram
@goplantsnusantara atau website www.goplants.id,” pungkas Raidi.
(Budis)