NEWYORK, TEROPONGMEDIA.ID — Sebagai bentuk protes terhadap genosida Israel terhadap Palestina, seluruh delegasi Indonesia walk out dari ruangan Sidang ke-79 Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat pada Jumat (27/9), ketika Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu hendak berpidato.
Bukan hanya Indonesia, negara-negara lain pun yang terhimpun di Liga Arab dan gerakan Non Blok melakukan hal yang sama, meninggalkan forum. Forum pun riuh dengan banyaknya delegasi dari berbagai negara yang melakukan walkout.
Menurut Kemlu RI, sejumlah negara yang walk out dalam forum Sidang Majelis Umum PBB tersebut merupakan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam, Liga Arab, dan Gerakan Non Blok antara lain Kuwait, Iran, Pakistan, Malaysia, dan Kuba.
Indonesia dan sejumlah diplomat negara lain mengabaikan pidato Netanyahu sebagai bentuk protes atas perang yang menghancurkan di Gαzα dan serangan terbaru Israel di Lebanon.
“Beberapa diplomat terlihat keluar dengan tergesa-gesa ketika Netanyahu memasuki aula besar untuk berbicara dari mimbar, dan diplomat yang memimpin sidang harus meneriakkan “tolong tertibkan” ketika pemimpin Israel tersebut naik ke atas panggung,”demikian mengutip tayangan video aksi walk out tersebut unggahan akun Instagram @taubatters, Sabtu (28/9/2024).
BACA JUGA: Retno Marsudi Jadi Utusan Khusus PBB untuk Isu Air, Ini Tugasnya!
Indonesia-Slovenia
Di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-79 tersebut, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Slovenia, Dr Robert Golob. Slovenia merupakan Presiden Dewan Keamanan PBB bulan September 2024 (27/9).
Dalam pertemuan, Menlu Retno apresiasi keputusan Slovenia yang telah mengakui kedaulatan Palestina pada tanggal 4 Juni 2024 lalu.
Slovenia secara konsisten menyerukan pentingnya gencatan senjata dan kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan bagi Gaza, serta memiliki posisi yang konsisten dalam mendukung kerja UNRWA.
“Indonesia berharap agar Slovenia, sebagai Presidensi DK PBB, terus mendorong perjuangan rakyat Palestina, termasuk melalui pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mendesak Israel hentikan kekejaman dan pendudukannya di Palestina,” ujar Menlu Retno, mengutip laman Kemlu RI.
(Aak)