BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah dan Gloria Emanuelle Widjaja, dipastikan akan kembali bermain bersama di turnamen Malaysia Open World Tour Super 1000 pada pekan depan.
Turnamen pembuka musim 2025 ini akan berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, dengan total hadiah sebesar USD 1.450.000 atau sekitar Rp23,5 miliar.
Dejan, yang mulai tahun ini resmi bergabung ke Pelatnas PBSI, menyebut bahwa Malaysia Open 2025 akan menjadi pertandingan terakhirnya bersama Gloria.
“Iya, di Malaysia Open itu pertandingan terakhir Dejan sama Gloria,” ujar Dejan kepada Djarum Badminton, dikutip Sabtu (3/1/2025).
Meski kini keduanya tidak lagi berlatih bersama secara rutin, Dejan/Gloria tetap optimistis menghadapi turnamen ini.
“Karena sudah biasa berpasangan, kita sudah saling tahu. Nggak terlalu banyak yang berubah, sih. Dan memang polanya sama,” jelas Dejan.
BACA JUGA: Viktor Axelsen Siap Dominasi Malaysia Open 2025, Kejar Gelar Ketiga
Setelah Malaysia Open 2025, PBSI telah mengumumkan bahwa Dejan akan dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, pemain spesialis ganda putri.
Siti Fadia sendiri bukanlah nama baru di sektor ganda campuran. Di level junior, ia pernah berpasangan dengan Rehan Naufal Kusharjanto.
Namun, kombinasi baru Dejan/Siti Fadia belum memiliki poin peringkat yang cukup untuk tampil di Malaysia Open 2025. Oleh karena itu, PBSI memutuskan tetap mengirimkan Dejan/Gloria untuk turnamen ini sebagai bagian dari transisi menuju pembentukan pasangan baru.
Selain diproyeksikan ke sektor ganda campuran, Siti Fadia tetap melanjutkan kiprahnya di sektor ganda putri. Ia akan kembali berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari, rekan yang telah bermain bersamanya di Indonesia International Challenge 2024.
Langkah PBSI untuk merotasi pasangan di berbagai sektor ini menunjukkan strategi jangka panjang untuk memaksimalkan potensi pemain Indonesia di level internasional.
Malaysia Open 2025 diharapkan menjadi panggung bagi Dejan/Gloria untuk memberikan penampilan terbaik sebelum keduanya resmi berpisah jalur.
(Budis)