BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kontroversi pengibaran bendera One Piece yang tengah ramai dibicarakan publik akhirnya mendapat tanggapan dari Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Corbuzier.
Pria 48 tahun itu memberikan pendapatnya saat menghadiri acara PKKBN UPN Veteran Yogyakarta, setelah mendapat pertanyaan langsung dari seorang mahasiswa.
“Pengibaran bendera One Piece yang sedang viral di tengah-tengah masyarakat ini. Pertanyaan saya, saya ingin tahu pendapat Om Deddy mengenai peristiwa tersebut sebagai Stafsus pertahanan Indonesia?,” tanya salah satu mahasiswa.
Secara tegas, Deddy memberikan pandangan yang berbeda dengan sejumlah pejabat publik seperti Menko Polkam Budi Gunawan, anggota DPR RI Firman Soebagyo, dan Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Ketiga tokoh tersebut menyebut pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk provokasi, melawan pemerintah, hingga makar.
Namun, Deddy memilih jalur berbeda. Ia membolehkan bendera anime itu dikibarkan, dengan catatan tertentu demi menjaga kehormatan bendera Merah Putih.
“Tidak masalah selama, bendera One Piece nya tidak dikibarkan di atas bendera Indonesia, selama bendera One Piece nya tidak dikibarkan lebih besar dibandingkan bendera Indonesia,” ujarnya tegas.
Penegasan Sikap di Media Sosial
Melalui unggahan di media sosialnya, Deddy kembali menegaskan pendapatnya.
“Opini pribadi saya. Gak ada masalah, Entah itu kritik, ekspresi atau seni. Asal jangan menurunkan kesakralan Bendera bangsa kita sendiri,” tulisnya.
Menurutnya, bukan hanya bendera One Piece, tapi bendera apapun tidak boleh ditempatkan lebih tinggi atau lebih besar dari Merah Putih.
“Kalau itu dikibarkan di atas bendera Indonesia, lebih besar dibandingkan bendera Indonesia, Anda menghina negara Anda sendiri,” jelasnya.
Baca Juga:
Erika Carlina Buka Suara di Podcast Deddy, Apa Alasannya?
Kekayaan Deddy Corbuzier Hampir Rp1 Triliun, Netizen: Kenapa Orang Kaya Punya Hutang
Menjaga Kesakralan Merah Putih
Deddy menegaskan bahwa pernyataannya bukan tentang membela atau menolak One Piece semata, melainkan soal menghormati simbol negara.
“This is not about One Piece, this is about begitu sakralnya Bendera Merah Putih,” katanya.
Ia juga mengingatkan sejarah perjuangan para pahlawan yang mempertaruhkan nyawa demi mengibarkan Merah Putih.
“This ia about berapa jumlah korban, berapa jumlah pahlawan kita, yang mati naik ke atas merobek warna biru sampai jadi Merah Putih,” ungkapnya.
Bagi Deddy, Merah Putih bukan sekadar kain dua warna.
“Merah Putih bukan cuma kain dua warna, itu simbol nyawa yang dikorbanin, darah yang tumpah, dan harga diri bangsa ini,” jelasnya.
Deddy berharap kontroversi ini menjadi pengingat menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.
“Sebentar lagi kita merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.. biarkan hal ini menjadi pengingat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan demi mengibarkan Merah Putih,” ujarnya.
Sebagai bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Deddy juga mengaku dirinya penggemar anime.
“Salam Bela Negara! ANW gue juga nonton One Piece,” pungkasnya.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)