BANDUNG, SUARMAHASISWAAWARDS — Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja di era digital saat ini. Penggunaan media sosial yang intensif memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental mereka, terutama jika dilihat dari perspektif psikologi kognitif yang menekankan pada proses berpikir, persepsi, dan interpretasi informasi.
Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja dari Perspektif Kognitif
Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari 3 jam per hari berisiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Dari sudut pandang kognitif, paparan terus-menerus terhadap konten media sosial memicu proses perbandingan sosial yang negatif, di mana remaja membandingkan diri mereka dengan gambaran ideal yang sering kali tidak realistis. Hal ini dapat menurunkan harga diri dan meningkatkan perasaan tidak aman.
Fenomena “fear of missing out” (FoMO) juga menjadi salah satu faktor kognitif yang memperparah tekanan psikologis remaja. Rasa cemas muncul ketika mereka merasa tidak mampu mengikuti trend atau mendapatkan pengakuan sosial di media sosial. Selain itu, cyberbullying atau perundungan siber yang terjadi di platform digital dapat memperkuat pola pikir negatif dan memperburuk kondisi mental remaja.
Aspek Kognitif dalam Dampak Media Sosial
Dari perspektif psikologi kognitif, media sosial memengaruhi cara remaja memproses informasi dan membentuk persepsi diri. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan distorsi kognitif, seperti overgeneralization dan catastrophizing, yang memperbesar masalah psikologis. Misalnya, komentar negatif atau penolakan di media sosial bisa dipersepsikan secara berlebihan sehingga menimbulkan kecemasan dan depresi.
Namun, media sosial juga dapat memberikan efek positif jika digunakan secara bijak. Media sosial memungkinkan remaja untuk mengekspresikan diri, membangun identitas, dan mendapatkan dukungan sosial yang dapat memperkuat kesejahteraan mental mereka. Oleh karena itu, literasi digital dan pengelolaan penggunaan media sosial secara sehat sangat penting untuk membantu remaja mengembangkan pola pikir yang adaptif dan sehat.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penggunaan media sosial memiliki dampak ganda terhadap kesehatan mental remaja. Perspektif kognitif menyoroti bagaimana proses berpikir dan persepsi yang dipengaruhi oleh media sosial dapat memicu gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, intervensi yang menekankan pendidikan literasi media, penguatan dukungan sosial, serta pengembangan keterampilan pengelolaan stres dan kontrol diri sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat media sosial bagi remaja.
(Selly Indriyanty Arifah/Universitas INABA)