Dampak Child Abuse Pada Anak, Ngeri!

Penulis: Anisa

k
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG.TM.ID Chid Abuse merupakan tindakan penelantaran anak, kekerasan seksual, kekerasan psikologi, sampai penjualan anak. Munculnya perilaku ini karena dipengaruhi masyarakat yang menganggap masalah anak sebagai masalah pribadi keluarga.

Hal tersebut memunculkan rasa takut untuk turun tangan saat melihat anak mengalami kekerasan oleh orang tuanya. Segala tindakan ini pasti berdampak pada perkembangan anak. Berikut merupakan dampak child abuse yang terjadi pada anak.

1. Masalah Kesehatan Fisik

Dampak Child Abuse
(Web)

Dampak child abuse yang pertama adalah masalah kesehatan fisik. Anak yang mengalami hal ini biasanya akan meninggalkan luka memar pada tubuh, dengan kemungkinan patah tulang, kekurangan gizi, sampai kematian. Anak yang mengalami penganiayaan fisik akan memengaruhi fungsi otak.

2. Kesehatan Mental

Dampak Child Abuse
(Web)

Dampak child abuse kedua adalah masalah kesehatan mental. Mereka cenderung akan mudah marah, sedih, atau takut yang berlebihan. Mereka juga beranggapan bahwa mereka tidak berguna. Maka dari itu, coba untuk memberi ruang mereka untuk bercerita dan beri validasi bahwa mereka berharga. Validasi ini bisa membuat seseorang merasa diperdulikan.

3. Menjadi Tunawisma

m
(web)

Dampak child abuse adalah tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya dukungan sosial. Pendidikan rendah membuat orang sulit mencari kerja. Akibatnya mereka akan turun ke jalan demi untuk memanuhi kebutuha hidup. Hal ini yang akan membuat anak mengalami pergaulan bebas.

4. Ketergantungan Obat dan Alkohol

l
(web)

Child abuse bisa membentuk trauma masa kecil pada anak. Seorang yang mengalami trauma masa kecil cenderung rentan menggunakan obat dan alkohol untuk mengatasi traumanya. Penyalahgunaan tersebut berpengaruh pada lingkaran keluarga. Mereka akan membentuk child abuse lagi di keturunan berikutnya.

5. Resiko Kehamilan Remaja

k
(web)

Penelantaran anak juga akan menimbulkan resiko kehamilan remaja. Hal tersebut karena kurangnya edukasi dan perhatian orang tua pada perkembangan seksualitas anak. Orang tua merupakan pengantar pendidikan seks untuk anak. Maka dari itu, orang tua memiliki peran penting untuk memberikan pendidikan seks pada anak.

BACA JUGA: Mengenal Berbagai Faktor Penyebab “Childfree”

(Kaje)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
xpeng x9
Xpeng X9 Resmi Dijual di Indonesia, Harga Lebih Mahal dari Mobil China Lain!
Anak siksa ibu
Anak Siksa Ibu di Teras Rumah, Netizen Istighfar!
amerika serang iran-1
Ngeri, TV Pemerintah Iran Klaim Setiap Warga AS Jadi Target yang Sah
Pedagang Roti Live Tiktok
Pedagang Roti Live Tiktok Diusir Pria Sambil Tenteng Kayu!
brain rot
Sering Scroll Medsos Bisa Bikin Brain Rot?
Berita Lainnya

1

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

2

Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?

3

Sinergi Kampus dan Alumni, UIN Bandung Siap Dorong Lulusan Tembus Dunia Kerja Internasional

4

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

5

Penggalian Kabel Bawah Tanah di Bandung Kini Pakai Teknologi Canggih, Jalan Mulus Tanpa Macet
Headline
amerika serang iran
Iran Bantah AS Hancurkan Bunker Nuklir: Tak Ada Ledakan
PT Digi
Laba Bersih Naik 129 Persen, Arkadia Digital Media Genjot Beragam Sumber Revenue Baru
retreat kepala daerah gelombang 2
Siap-siap Macet, Ada Retreat Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Hari Ini
Sungai Citarum di Karawang Jadi Hijau
Diduga Tercemar Limbah Industri, Sungai Citarum di Karawang Jadi Hijau

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.