JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 telah berakhir pada 3 Agustus lalu, tapi cerita di balik panggungnya masih menggema kencang. Salah satu pertanyaan besarnya adalah siapa pemenang di antara dua raksasa otomotif yang paling menyedot perhatian tahun ini Chery vs Honda?
Keduanya datang dengan gaya berbeda. Chery membawa gebrakan dan keberanian, sementara Honda tampil mapan dan penuh presisi. Tapi saat semua sorot lampu padam, angka SPK berbicara lebih lantang dari retorika marketing.
Chery Meledak: 2.153 SPK dan 80 Persen dari Elektrifikasi
Tak bisa dimungkiri, Chery adalah kejutan terbesar di GIIAS tahun ini. Dengan torehan 2.153 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan), mereka bukan cuma melampaui target awal 2.000 unit—mereka juga menggandakan capaian SPK dari tahun lalu.
Menariknya, lebih dari 79% pemesan memilih mobil hybrid dan listrik murni (BEV). Artinya, strategi Chery lewat teknologi Chery Super Hybrid (CSH) benar-benar memikat konsumen Indonesia.
Model paling diburu? TIGGO 8 CSH, SUV plug-in hybrid 7-seater yang menyumbang 24% dari total SPK. Mobil ini bukan cuma jadi primadona booth, tapi juga menasbihkan Chery sebagai PHEV No.1 di Indonesia.
Tak cukup di situ, TIGGO Cross CSH Hybrid menyabet penghargaan “Favorite Hybrid Vehicle” dari penyelenggara. Dengan efisiensi bahan bakar hingga 30,3 km/l dan jarak tempuh di atas 1.000 km, harga mulai Rp 299 jutaan membuatnya jadi “green car” yang masuk akal secara ekonomi.
Booth Chery pun jadi magnet tersendiri. Dengan desain futuristik seluas 1.428 m², mereka menampilkan 10 model elektrifikasi yang mencolok mata dan menggoda dompet. “New Technology, New Integration, New Mission” bukan sekadar tema tapi strategi yang nyata.
Baca juga:
Chery Tiggo 9 CSH Meluncur di GIIAS 2025, Mobil Hybrid Rasa Listrik Murni?
Honda Mantap Bersama Aston Martin, Tak Tergoda Kembali ke Red Bull di F1 2026
Honda: Brio Tetap Jagoan, Hybrid Mulai Mencuat
Dari sisi Honda, angka 1.908 unit SPK tentu bukan sesuatu yang kecil. Mereka tetap menjadi salah satu merek dengan pencapaian tertinggi di GIIAS. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Brio tetap jadi tulang punggung, menyumbang 941 unit atau hampir setengah total SPK Honda.
Namun, kejutan datang dari lini hybrid mereka. HR-V Hybrid dan STEP WGN e:HEV menyumbang pemesanan signifikan, masing-masing 412 unit dan 101 unit. Honda mungkin belum seagresif Chery di elektrifikasi, tapi tahun ini mereka menunjukkan arah yang jelas dan peningkatan yang stabil.
Dan meski kalah di angka SPK, Honda pulang membawa dua penghargaan prestisius. Mereka tetap jadi brand dengan aura yang sulit digantikan, khususnya di kalangan konsumen loyal dan penggemar city car efisien.
Siapa Pemenang Sebenarnya?
Jika melihat angka semata, Chery adalah juaranya. Mereka tidak hanya unggul jumlah, tapi juga sukses membentuk narasi baru soal mobil listrik dan hybrid sebagai masa depan otomotif Indonesia.
Tapi Honda masih unggul dalam loyalitas dan citra. Mereka tidak gegabah, tapi tetap relevan. Produk mereka bukan cuma laris, tapi juga dipercaya dalam jangka panjang.
Maka, ajang GIIAS 2025 tak melulu soal siapa terbanyak menjual, tapi siapa paling kuat membangun ekosistem. Dan dalam hal ini, Chery dan Honda sama-sama menang—dengan cara yang berbeda.