BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kabar gembira bagi pengguna WhatsApp dan Perplexity AI. Sebab, chatbot AI tersebut kini telah resmi hadir di aplikasi chatting milik Meta tersebut.
Dikutip dari The Indian Express, Rabu (7/5/2025), pengumuman ini disampaikan langsung oleh Aravind Srinivas, Co-founder dan CEO Perplexity AI, melalui unggahan LinkedIn pada hari Senin.
Hanya beberapa hari setelah menanyakan kepada pengguna apakah mereka ingin menggunakan Perplexity di WhatsApp, fitur ini pun diluncurkan, memudahkan akses informasi dan riset bagi semua orang.
Integrasi Perplexity AI ke WhatsApp menawarkan kemudahan akses yang signifikan. Pengguna tak perlu lagi mengunduh aplikasi tambahan, menghemat ruang penyimpanan dan data.
Berbeda dari aplikasi Perplexity asli yang memerlukan pendaftaran akun, di WhatsApp, pengguna dapat langsung menggunakan layanan ini tanpa perlu login atau sign-up.
Cukup simpan nomor +1 (833) 436-3285 ke daftar kontak di aplikasi WhatsApp, kemudian pengguna bisa langsung bertanya.
Perplexity AI di WhatsApp dapat diakses melalui smartphone, PC, Mac, dan bahkan WhatsApp Web. Jadi, pengguna bisa memakai layanan ini dengan lebih fleksibel.
Lewat WhatsApp, pengguna dapat memanfaatkan berbagai kemampuan Perplexity AI, termasuk menjawab pertanyaan, meneliti topik, merangkum konten, dan bahkan membuat gambar khusus secara gratis.
Fitur-fitur ini menjadikan Perplexity AI sebagai chatbot AI serbaguna yang membantu pengguna dalam berbagai tugas sehari-hari.
Baca Juga:
Cara Embed Video YouTube ke Situs Web untuk Suar Mahasiswa Awards 2025
Ke depannya, Aravind Srinivas juga mengonfirmasi ke depannya, Perplexity di WhatsApp akan mendapatkan lebih banyak kemampuan, seperti mode suara, dukungan meme dan video, pengecekan fakta, dan fungsi asisten yang lebih canggih.
Perusahaan rintisan mesin pencari berbasis AI asal Amerika Serikat, Perplexity AI, mengajukan tawaran untuk bergabung dengan TikTok AS. Informasi ini pertama kali dikutip dari sumber anonim Reuters.
Tawaran dari Perplexity tersebut dilakukan pada Sabtu lalu, sehari sebelum TikTok dilarang di AS.
TikTok pun sempat menghentikan operasional di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025, namun berkat adanya penangguhan selama 90 hari dari Donald Trump, TikTok kembali beroperasi.
Mengutip USA Today, Selasa (21/1/2025), Perplexity bermaksud bergabung dengan TikTok di Amerika Serikat dan menciptakan entitas baru, dengan menggabungkan perusahaan hasil merger dengan mitra lain.
Struktur baru yang diusulkan Perplexity ini akan memungkinkan sebagian besar investor ByteDance yang ada untuk mempertahankan kepemilikan ekuitas mereka dan akan menghadirkan lebih banyak video ke Perplexity. Begitu kata sumber anonim yang dikutip.
Sumber yang sama pun menyebutkan, Perplexity AI meyakini tawarannya akan berhasil karena proposalnya merupakan penggabungan, bukan penjualan.
Sekadar informasi, tool pencarian Perplexity AI memugkinkan pengguna memperoleh jawaban cepat atas pertanyaan beserta sumber dan kutipan.